pembicaraan pun semakin hangat, budi dan susan pun semakin penasaran dengan sikap rendra di kelas tadi. Sambil melanjutkan memakan mie pangsit tersebut akhir nya budi melanjutkan pertanyaan tajam kepada rendra
Budi : sekarang gini ren, lo jujur! Apa lo
suka sama lina?
Susan : iya gais lo harus ngaku biar kita
bisa bantuin….. (sahut susan)
Budi : udah lah ngapain sih lo gak mau
ngaku sama kita
Rendra : wuih ada apa ini…….. (dengan
cengengesan)
Ya selalu cengengesan begitulah budi
menyikapinya. Namun susan dan Budi itu semakin meningkat rasa penasarannya,
waktu pun tak terasa semakin malam,
dingin nya malam itu membuat mereka memutuskan untuk kembali kekostan mereka.
Habis ditumpuk mangkok mie pangsit mereka dan susan pun membayar mie pangsit
dan air mineral mereka. Susan memang terkenal tidak pelit dan orang yang
keseringan meneraktir mereka.
Sambil membawa sisa air mineral mereka pun
mengambil motor mereka, jarak kostn susan dan budi tidak terlalu jauh sehingga
mereka selalu pulang bersama. Hanya rendra memiliki jarak kostn yang jauh dari
mereka berdua. Jalanan sudah mulai sepi, budi dan susan melacu motornya kearah
kota depok dan rendra pun kearah Jakarta.
Sambil melaju kekostn nya budi masih tetap
penasaran dengan rendra, apalagi susan semakin terus membahas kejadian dikelas
tadi. Pandangan mata dikelas itu membuat malam budi dan susan ditutup dengan
rasa penasaran.
Esok harinya kembali masuk kelas, seperti
biasa jam 3 sore rendra memacu motor nya begitu kencang melewati jalan raya
Jakarta yang hari itu tidak begitu
macet, entah kenap rendra begitu terburu-buru dan bersemangat kekampus untuk
kuliah. Padahal hari ini jwadwal matakuliah umum kelas besar, bukan mata kuliah
eksak yang biasa dia suka. Hari ini juga bukan jadwal pak rendi dosen yang
selalu memotivasi mahasiswanya. Hari ini malah jadwal prof haryadi yang notaben
nya adalah dosen tua yang cenderung kolot dan begitu membosankan cara
mengajarnya. Entah mengapa rendra begitu bersemangat, apa mungkin itu karena
lina? Memang hari ini kelas umum yang banyak diikuti oleh seluruh mahasiswa
lintas jurusan, ya walaupun lina adalah mahasiswa fakultas psikologi yang
kampusnya jaraknya tidak dekat dengan fakultas kami. Sebelumnya sosok lina
adalah sosok wanita asal Kalimantan yang memiliki rambut bergelombang sebah,
berkulit putih, cantik dan pintar sekali berbahasa inggris, sosok wanita cerdas
jurusan psikologi. Lina selalu terlihat aktif dikelas, lina merupakan orang
yang mudah bergaul dengan siapa saja. Saat dikelas umum lina memiliki beberapa
sahabat sepermainan, yang selalu duduk satu deret di bbangku barisan 1 dan 2.
Beberapa teman lina ini memang ada 2 orang yang satu fakultas dengan susan,
rendra serta budi. Akhir-akhir semester ini memang lina sering berkumpul dengan
teman-teman nya di kantin kesehatan yang merupakan fakultas susan, rendra dan
budi. Beberapa hari ini khususnya di hari jumat malam memang susan dan budi
selalu melihat rendra dengan widya. Widya merupakan orang jawa tulen dengan
gaya nya yang selalu asik yang tidak orang sangka bahwa umur dia jauh lebih tua
5 tahun dari susan,rendra dan budi. Susan, rendra dan budi biasa memanggil
widya dengan sebutan mbk wid. Mereka memang begitu dekat dengan mbk wid karena
sama-sama mahasiswa kesehatan. Mbk wid memang sosok yang sangat ramah dan baik,
mahasiswa transfer yang mendapat beasiswa belajar dari kantornya ini adalah
seorang perawat di sebuah rumah sakit ternama di ujung jawa timur.mbk wid sudah
dari awal kuliah dekat dengan lina serta teman-temannya. Beberapa minggu ini
rendra selalu sering mengobrol di minimarket didekat kampus. Kesibukan susan
dan budi setiap hari jumat sore membuat rendra harus mencari teman nongkrong
dihari jumat. Susan yang aktif dalam organisasi paduan suara kampus serta budi
yang menjadi pengurus organisasi islam dikampus membuat setiap hari jumat
mereka tidak bisa kumpul.
Sebenarnya hari jumat sore rendra ada
jadwal latihan teater dikampus namun itu juga sebulan 2 kali. Kedekatan mbk
widya dengan rendra memang sudah biasa karena mereka satu kampung dan setiap
libur kuliah mereka selalu pulang kampung bersama dengan menggunakan kereta.
Mbak widya merupakan pendengar setia rendra. Sehingga sebagian besar rahasia
rendra tentang percintaan umunya mbk widya selalu mengetahuinya, sosok mbk
widya memang sudah seperti kakak sendiri bagi rendra. Kebiasaan mbk widya
dengan rendra yang selalu curhat dalam bahasa jawa membuat terkadang susan dan
budi tidak mengerti. Budi yang merupakan orang sunda kental sedangkan susan
memang keturunan jawa namun sejaak kecil dia dijakarta jadi tidak begitu fasih
bahasa jawa.
Kedekatan mbk widya dengan lina dan
gengnya serta rahasia percintaan rendra yang hanya mbk widya yang tahu membuat
susan dan budi merencanakan sesuatu. Rencana mereka adalah mengintrogasi mbk
widya untuk menjawab rasa penasarannya. Walapun susan dan budi merupakan
sahabat sepermainan rendra, namun sosok rendra didepan mereka begitu
cengengesan dan humoris membuat susan dan budi tidak begitu mengetahui
percintaan rendra. Susan dan budi masih begitu penasaran semenjak sikap rendra
kemarin dikelas.
Jam setengah 4 tertunjuk dijam hitam
ditangan kanan rendra, kuliah hari ini di jam 4 namun rendra yang tukang telat
hari sangat berubah drastic. Datang sebulm jam kuliah. Setelah motor bebek nya
diparkir di samping kantin kampus, dia pun beranjak masuk ke kelas dan
mengambil posisi duduk tengah-tengah. Sambil membaca-baca materi minggu lalu
rendra sebentar-sebentar melihat kearah pintu masuk kelas, mata penuh harapan
dan pikiran yang tebagi dua antara buku catatan dan pintu masuk berharap
seseorang yang dinantinya segera datang.
Bersambung.........
Bersambung.........