Minggu, 07 Desember 2014

Memang Absurd (masih kelas itu)


pembicaraan pun semakin hangat, budi dan susan pun semakin penasaran dengan sikap rendra di kelas tadi. Sambil melanjutkan memakan mie pangsit tersebut akhir nya budi melanjutkan pertanyaan tajam kepada rendra
Budi : sekarang gini ren, lo jujur! Apa lo suka sama lina?
Susan : iya gais lo harus ngaku biar kita bisa bantuin….. (sahut susan)
Budi : udah lah ngapain sih lo gak mau ngaku sama kita
Rendra : wuih ada apa ini…….. (dengan cengengesan)

Ya selalu cengengesan begitulah budi menyikapinya. Namun susan dan Budi itu semakin meningkat rasa penasarannya, waktu  pun tak terasa semakin malam, dingin nya malam itu membuat mereka memutuskan untuk kembali kekostan mereka. Habis ditumpuk mangkok mie pangsit mereka dan susan pun membayar mie pangsit dan air mineral mereka. Susan memang terkenal tidak pelit dan orang yang keseringan meneraktir mereka.
Sambil membawa sisa air mineral mereka pun mengambil motor mereka, jarak kostn susan dan budi tidak terlalu jauh sehingga mereka selalu pulang bersama. Hanya rendra memiliki jarak kostn yang jauh dari mereka berdua. Jalanan sudah mulai sepi, budi dan susan melacu motornya kearah kota depok dan rendra pun kearah Jakarta.
Sambil melaju kekostn nya budi masih tetap penasaran dengan rendra, apalagi susan semakin terus membahas kejadian dikelas tadi. Pandangan mata dikelas itu membuat malam budi dan susan ditutup dengan rasa penasaran.

Esok harinya kembali masuk kelas, seperti biasa jam 3 sore rendra memacu motor nya begitu kencang melewati jalan raya Jakarta  yang hari itu tidak begitu macet, entah kenap rendra begitu terburu-buru dan bersemangat kekampus untuk kuliah. Padahal hari ini jwadwal matakuliah umum kelas besar, bukan mata kuliah eksak yang biasa dia suka. Hari ini juga bukan jadwal pak rendi dosen yang selalu memotivasi mahasiswanya. Hari ini malah jadwal prof haryadi yang notaben nya adalah dosen tua yang cenderung kolot dan begitu membosankan cara mengajarnya. Entah mengapa rendra begitu bersemangat, apa mungkin itu karena lina? Memang hari ini kelas umum yang banyak diikuti oleh seluruh mahasiswa lintas jurusan, ya walaupun lina adalah mahasiswa fakultas psikologi yang kampusnya jaraknya tidak dekat dengan fakultas kami. Sebelumnya sosok lina adalah sosok wanita asal Kalimantan yang memiliki rambut bergelombang sebah, berkulit putih, cantik dan pintar sekali berbahasa inggris, sosok wanita cerdas jurusan psikologi. Lina selalu terlihat aktif dikelas, lina merupakan orang yang mudah bergaul dengan siapa saja. Saat dikelas umum lina memiliki beberapa sahabat sepermainan, yang selalu duduk satu deret di bbangku barisan 1 dan 2. Beberapa teman lina ini memang ada 2 orang yang satu fakultas dengan susan, rendra serta budi. Akhir-akhir semester ini memang lina sering berkumpul dengan teman-teman nya di kantin kesehatan yang merupakan fakultas susan, rendra dan budi. Beberapa hari ini khususnya di hari jumat malam memang susan dan budi selalu melihat rendra dengan widya. Widya merupakan orang jawa tulen dengan gaya nya yang selalu asik yang tidak orang sangka bahwa umur dia jauh lebih tua 5 tahun dari susan,rendra dan budi. Susan, rendra dan budi biasa memanggil widya dengan sebutan mbk wid. Mereka memang begitu dekat dengan mbk wid karena sama-sama mahasiswa kesehatan. Mbk wid memang sosok yang sangat ramah dan baik, mahasiswa transfer yang mendapat beasiswa belajar dari kantornya ini adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit ternama di ujung jawa timur.mbk wid sudah dari awal kuliah dekat dengan lina serta teman-temannya. Beberapa minggu ini rendra selalu sering mengobrol di minimarket didekat kampus. Kesibukan susan dan budi setiap hari jumat sore membuat rendra harus mencari teman nongkrong dihari jumat. Susan yang aktif dalam organisasi paduan suara kampus serta budi yang menjadi pengurus organisasi islam dikampus membuat setiap hari jumat mereka tidak bisa kumpul.
Sebenarnya hari jumat sore rendra ada jadwal latihan teater dikampus namun itu juga sebulan 2 kali. Kedekatan mbk widya dengan rendra memang sudah biasa karena mereka satu kampung dan setiap libur kuliah mereka selalu pulang kampung bersama dengan menggunakan kereta. Mbak widya merupakan pendengar setia rendra. Sehingga sebagian besar rahasia rendra tentang percintaan umunya mbk widya selalu mengetahuinya, sosok mbk widya memang sudah seperti kakak sendiri bagi rendra. Kebiasaan mbk widya dengan rendra yang selalu curhat dalam bahasa jawa membuat terkadang susan dan budi tidak mengerti. Budi yang merupakan orang sunda kental sedangkan susan memang keturunan jawa namun sejaak kecil dia dijakarta jadi tidak begitu fasih bahasa jawa.
Kedekatan mbk widya dengan lina dan gengnya serta rahasia percintaan rendra yang hanya mbk widya yang tahu membuat susan dan budi merencanakan sesuatu. Rencana mereka adalah mengintrogasi mbk widya untuk menjawab rasa penasarannya. Walapun susan dan budi merupakan sahabat sepermainan rendra, namun sosok rendra didepan mereka begitu cengengesan dan humoris membuat susan dan budi tidak begitu mengetahui percintaan rendra. Susan dan budi masih begitu penasaran semenjak sikap rendra kemarin dikelas.

Jam setengah 4 tertunjuk dijam hitam ditangan kanan rendra, kuliah hari ini di jam 4 namun rendra yang tukang telat hari sangat berubah drastic. Datang sebulm jam kuliah. Setelah motor bebek nya diparkir di samping kantin kampus, dia pun beranjak masuk ke kelas dan mengambil posisi duduk tengah-tengah. Sambil membaca-baca materi minggu lalu rendra sebentar-sebentar melihat kearah pintu masuk kelas, mata penuh harapan dan pikiran yang tebagi dua antara buku catatan dan pintu masuk berharap seseorang yang dinantinya segera datang.

Bersambung.........

Rabu, 03 Desember 2014

MEMANG ABSURD (kelas sore itu)

jakarta sore, sore penuh jenuh, macet dimana-mana.
waktu menunjukkan pukul 4 sore menandakan seorang pemuda yang penuh mimpi ini harus menembus macet dengan motor nya menuju kampus untuk mengejar jam kuliah sore. leju motor bebek nya semakin kecang melewati satu persatu mobil mobil yang terkena macet. 
jaket kusutnya merah kombinasi kuningnya pun semakin mengembang terkena angin, seakan pemuda gempal ini terbawa angin dan seakan terbang karena kecematan motornya yang begitu gila.
limabelas menit memacu kencang motor nya dijalanan yang padat merayap pun mengantarkan dia sampaai dikampus. dengan mimik wajah yang terburu-buru akhirnya dia sampai dikelas, walaupun di terlambat namun dia tidak peduli dia tetap ingin masuk kekelas untuk mendengarkan materi dan ceramah dari dosen lulusan australia pada mata kuliah waktu itu. 
serius wajah mendengarkan materi membuat budi teman akrab dia heran dengan wajah dia sore itu, ya biasa memang pemuda berbadan gempal ini yang biasa disapa rendra memiliki karakter yang begitu cengengesan serta hummoris, namun di matakuliah tertentu dia memang terkadang serius dan sibuk mengoatik atik rumus serta kamus untuk memecahkan setiap pertanyaan dari dosen. namun sore ini rendra begitu serius di matakuliah umum kelas besar, baisa dimatakuliah umum seperti ini rendra selalu mengajak ngobrol berbisik dan tidak serius mendengarkan matakuliah ini. 
berbagai pertanyaan di benak budi, apa mungkin karena isi materi yang membuat dia semenarik ini mendengarkan materi, ah bukan, ini bukan karena isi materi lagipula materi materi semacam ini adalah materi yang paling membosan kan, materi ilmu sosial yang biasa rendra tidak suka, karena rendra cenderung menyukai materi eksakta. apa karena dosen ini adalah lulusan perguruan ternama di australia membuat dia serius mendengarkan cemaramah ini dosen. ah sudah lah, dengan seperti ini gw pun bersyukur gw gak diganggu sama rendra. hahahahha
65 menit berlalu dan slide terakhir materi pun sudah selessai di sampaikan, akhirnya sampai disesi tanya jawab, namun mimik wajah rendra masih serius. sesi pertanyaan pun dimulai, terlihat bangku barisan depan, seorang perempuan yang bisa kita panggil lina bertanya aktif kepada dosen tersebut. ya lina yang biasa aktif bertanya dan duduk dibarisan depan ini memang dikenal anak yang sangat cerdas. budi memperhatikan raut wajah rendra, terlihat mengamati sesuatu dan wajah serius nya pun secara cepat berubah manjadi raut wajah kagum, entah kagum pada siapa budi pun bingung, apa mungkin kagum dengan lina. 
kelas pun berakhir pas adzan berkumadang, kelas masih riuh karena ada pembagian tugas kelompok, suara lantang ditengan riuhnya kelas dari bangku barisan 5 ditengah tengah kelas, bud, rend, ya ternyata itu suara susan sahabat rendra dan budi. susan merupakan sahabat nongkrong budi dan rendra semenjak kuliah dijakarta. santi merupakan orang yang sangat peduli dan selalu menjadi pendengar setiap keluh kesah budi dan rendra, santi yanng bagaikan kakak budi dan rendra ini memang begitu mengerti keberadaan sahabat mereka. susan memanggil budi dan rendra untuk mengajak gabung kedalam kelompok cewek-cewek di deretan bangku yang ditempatin susan. setelah itu akhirnya budi,susan,dan rendra keluar kelas bersama seperti biasa, mengobrol dan menghabiskan waktu hingga larut malam di sebuah warung pangsit didekat jalan poros kampus. 
obrolan-obrolan kecil membahas materi setiap pertemuan rutin dilakukan oleh 3 sahabat ini setiap selesai kuliah sembari menikmati semangkok pangsit dan sebotol air mineral, obrolan mereka pun sampai di ajang saling meledek dan saling curhat. kali ini budi pun penasaran dengan sikap rendra sewaktu dikelas tadi, ditambah susan yang semakin penasaran dan selalu penasaran dengan cerita dikelas tadi.
Budi : "eh ren, lo tadi tumben gak cengengesan dan becanda dikelas"
Rendra : "Giila bro tadi gw termotivasi dengan cerita pengalaman pak rendi yang dulu masa mudanya selalu aktif dan bisa meraih beasiswa, makanya gw begitu berkonsentrasi di matakuliahnya tadi"
Susan: "ah serius lu ren bisa serius ngedengerin mata kuliah itu orang? gw aja bosen makanya gw tadi bolak balik ke toilet"
Budi : wah parah lo san, parah banget, jadi lo tadi sengaja keluar keluar kelas?
Susan : yoi gais.. hahahahha
sejenak susana begitu hebring dengan gaya becanda susan yang amat kasar seperti artis smackdown.
Budi : ah serius lo ren tadi gara gara cerita itu lo bisa sampe anteng ngedengerin itu kuliah pak rendi?
Rendra : iya serius bud,
Budi : ah masih gak percaya gw (dengan gaya ngeyel khas budi)
Rendra : heheheh emang lo paling tau bud kalo gw gak bisa nyembunyiin rahasia.heheh
Susan : Ah ini ada apa sih.. cerita gak cerita (sambil menarik narik baju dari rendra)
Rendra : iya deh iya deh gw ngaku, sebenernya emang selain cerita motivasinya pak rendi juga ada alasan lain kenapa gw serius banget ikutin kuliah tadi, sebenernya materinya ngebosenin tapi gw selalu mencoba dan memandang dengan sudut pandang yang lain. heheheh

memang selain serius di matakuliah tadi mendengarkan cerita pak rendi yang begitu memotivasi, namun ada sedikit berbeda ditatapan dan pandangan rendra pada waktu kuliah tadi, itulah yang membuat budi menambah rasa penasaran.

Budi: "terus pak si lina nanya di kelas tadi kenapa mata lo ngeliatin dia ren? ayo ngaku lo... lo suka ya sama lina?"
Rendra : -----terdiam------
Susan : gila lo naksir sama lina? yang bener lo ren?
Budi : iya san, gw sih merhatiin gtu dari tadi, matanya gak lepas dari pandangan lina ketika bertanya. gw yakin seribu persen ni
Susan : udah ngomong aja nanti gw cari tau  dia (antusias)
Rendra pun masih terdiam sam bil membiarkan sumpit mie nya menggulung mie pangsit diatas mangkok. memang selama ini budi dan santi begitu mengenal tipe-tipe cewek yang disukai rendra. meamang semenjak rendra putus dengan mantan pacarnya di kota bandung itu membuat rendra selama ini seakan menutupi kesedihannya dengan selalu ceria dan cengengesan
hampir 2 tahun rendra menjalin hubungan dengan mantanya dulu, hingga ketika rendra pindah kuliah dijakarta hubungannya pun retak dan putus, apalagi rendra merupakan seorang yang aktif di organisasi dan di klub teaternya dikampus. mungkin itu sebabnya mantan si rendra si fitri ini merasa sikap rendah berubah dan perhatiaannya kurang terhadap dia hingga akhirnya mereka putus. sudah hampir satu tahun rendra move on, dan ttidak melirik cewek sama sekali, namun tatapan rendra dikelas tadi membuat budi menjadi heran dan berspekulasi bahwa ada alasan lain selain mendengar materi dari pak rendi, tatapan nya kali itu membuat budi semakin penasaran terhadap rendra. ya memang budi sudah curiga rendra manruh hati pada lina dengan cara menatapnya ke barisan pertama ruang bangku kuliah tadi. 




to be continued.............
nantikan cerita sambungannyanya 

Minggu, 30 November 2014

Sahabat Ku Tamu Wisuda Ku #3

Selamat Pagi
Setalah hampir 3 minggu tidak menyentuh ini blog, kali ini saya akan melanjutkan series cerita untuk minggu ini. series cerita masih tentang tamu wisuda.

ya setelah sebelumnya saya sudah mengulas para sahabat,kolega serta rekanan saya yang datang dalam acara upacara wisuda saya, kali ini orang yang benar-benar membuat dan membangun semangat saya untuk terus berjuang, orang yang selalu memberikan motivasi, orang yang bisa mengakrabkan suasana dalam sejenak, orang yang berperan dan menggerakkan mahasiswa nya dalam erbagai aksi kritis di kampus pertanian itu. beliau merupakan seorang bapak dari 1 orang putri, beliau berkarakter muda dan penuh semangat. beliau yang selalu memberikan inspirasi disetiap ceritanya.

saya perkenalkan beliau adalah bapak dosen mata kuliah softskill, mata kuliah yang diajarkan di program keahlian PPMJ (lupa sigkatan nya apa) yang sekarang menjadi progam keahlian Manajemen Industri di IPB. ya walaupun saya tidak pernah diajar dalam kelas oleh beliau namun pengajaran berbentuk sharing cukup menggambarkan tentang arti peting softskill bagi setiap individu. 

pada saat ini beliau telah melanjutkan studi Phd nya di salah satu universitas ternama di negara German, negara gerbang ilmu eropa, negara dimana BJ Habibie menempa ilmu, negara dengan sistem peperangannya yang sangat maju, negeri seribu peradaban, negeri yang sangat maju dimana para orang idealis berkumpul dan terus meningkatkan kapasitas dan kompetesinya disana.

teringat setelah menulis di facebook saya mengenai PEPGM pada 16 Agustus 2014 lalu, beliau meninggalkan sebuah komen pada tulisan saya :
"Saya di atas kereta cepat Jerman (ICE) dalam perjalanan ke Frankfurt Airport ketika messages adek kebanggan yg sebentar lg kuliah di Technical Uni Munchen mengabari tulisan Agus ini..selepas check in saya sempatkan baca..tulisan yang hebat (bukan karena saya ada di situ), tp karena byknya tempat dan waktu yg akan agus punyai untuk menulis dan menginspirasi byk org..eksplorasi makassar dan eksplorasi gagasanmu.".
itu merupakan komen yang sangat mengejutkan saya, ternyata beliau masih dijerman, padahal saya menduga waktu itu beliau sedang penelitian di Indonesia. hari itu merupakan H-14 sebelum saya melaksanakan wisuda. dimana saya mempersiapkan untuk kejakarta di tanggal 25 Agustus, ditengah kesibukan saya menjadi seorang CPNS di kemetrian tenaga Kerja penempatan Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Makassar. mengingat kembali memang salah satu target hidup dan salah satu cita-cita saya adalah ingin sekali menajdi lulusan Universitas Indonesia dan wisuda di gedung Balai sidang Universitas Indonesia. dengan waktu mepet dan detik-detik kelulusan saya membuat saya menguras pikiran dan kocek mengingat indonesia timur dan indonesia barat jaraknya bukan berdekatan. alhasil dengan modal nekad izin kepada atasan saya pun tanggal 25 agustus berangkat ke jakarta untuk melaksanakan wisuda. 
tanggal 25 Agustus jam 5 sore saya pun menapaki bandara internasional sultan hassanudin makassar. penerbangan pesawat ke jakarta pukul 17.20. panggilan boarding pun sudah menggema di ruang tunggu gate 3, saatnya saya harus masuk ke dalam pesawat. didalam pesawat rasa syukur kehadirat tuhan yang maha esa  selalu terucap, beribu perasaan mengahmpiri, dan selalu teringat orang-orang yang memebrikan inspirasi bagi saya. dalam pikiran ku berharap mereka bisa hadir dalam wisuda ku. 

Tak terasa waktu 2 jam 20 menit didalam pesawat, pesawatpun landing di bandara internasional soekarno hatta, agak sedikit berbeda ketika aku sampai dijakarta, sempat hati ini sedih ketika hendak mengambil tiket damri ke bogor, ya dalam tulisannya sudah saya tuliskan bahwa bogor merupakan kota yang sangat berarti dan penuh kenangan.
sesampainya di bogor, saya pun langsung berjalan kaki sembari napak tilas disetiap jalan malabar menuju kostn "buluk" namun sangat "mengispirasi". rumah kostn yang terdiri dari 4 kamar dan sepetak tanah untuk berkebun saat itu terlihat tidak biasa, kostn yang tak  pernah sepi dengan riuh mahasiswa dan teman teman saya, kotsn yang selalu ramai dengan diskusi diskusi kecil yang mengispiras. kostn itu adalah Al-Hikmah Camp, kostn turun temurun lintas angkatan 7 generasi, menjadi sepi dan kehilangan cahayanya karena ditinggal satu persatu penghuninya yang sedang meneruskan ceritanya masing-masing. setibanya di alhikmah saya pun mengetok pintu dan mengucapkan salam
"assalamualaikum,,, gan.. gan" 
yah agan adalah panggilan akrab kami para peghuni kostn, berharap masih ada mereka ya mereka penghuni alhikmah, sahabat yang seperti keluarga sendiri, mereka yang selalu saling perhatian penuh konflik, penuh ambisi dan selalu menginspirasi.  ternyata saya masih melihat satu orang penghuni terakhir yaitu erfan yahya, sahabat terakhir yng menghuni alhikmah yang merupakan generasi ke 7 dari alhikmah. akhirnya saya pun tidak sendiri di alhikmah. ya namun kesibukan membuat kita tidak sempat berbincang banyak. kesibukan dia kerja dan saya harus mengurus wisuda serta berbagi hal lainnya. 
yah, sekarang alhikmah pun sudah tak berpenghuni lagi, sudah tidak ada riuh debat dan sharing kembali. akhinya saya pun berpindah barang pearbotan ke depok agar mobilisasi pada saat hengkang dari jawabarat ke makassar sepenuhnya mudah. namun takdir berkata lain, setelah mencari hotel untuk penginapan keluarga dalam menghadiri wisuda. akhirnya tanggal 29 agustuspun  keluarga saya inapkan di alhikmah. heheh. moment itu merupakan moment yang sangat mengaharukan, dimana saya masuk di alhikmah dengan kelaurga baru (hadi,adipta,irvan,rieke.erfan) dan akhirnya saya keluar dengan meningap satu keluarga tanpa bertemu keluarga alhikmah sebelumnya.

kemudian tanggal 30 agustus pagi, saya dan keluarga pun beranjak ke depok bersama dengan keluarga untuk melaksanakan wisuda. waktu menunjukkan jam 10.00 yang saya kahwatirkan adalah macet didaerah margona, maklum ketika acara tahunan wisuda UI ini sering dikenal selalu macet di daerah akses UI ataupun di margonda, ternyata tidak macet, jam 11 pun saya sampai di kampus. 
singkat cerita akhirnya proses upacara wisuda berakhir, seperti yang saya ceritakan di cerita ke #1 dan ke#2, saya begitu tidak menduga ketika dering hape Handphone saya berbunyi ada telepon dari nomor yang tidak dikenal bahkan banyak no yang tidak saya kenal. setelah saya angkat telpon tersebut adalah Desi habiba seorang perempuan berdarah sumatra lampung yang merupakan keponakan dari Pak bro Doni yusri, perempuan yang baik hati ini memang sering bergaul dengan kami para penghuni alhikma camp, sering main kekostn kami, dan bahkan sering masak dengan mumun pacar nangke. 
D: " mas dimana?"
suara desi ditelepon menanyakan keberadaan saya
S: "di kampus des" (dengan nada santai sambil terengah engah), kenapa desi?
D: aku juga di UI ni
S: loh ngapain des?
D: mas dimana? (dengan nada agak memaksa)
S: di balairung des baru selesai wisuda
D: aku tunggu diluar ya, dilapangan, (dengan nada manja)
saya pun tidak menaruh curiga sama sekali tentang telepon tadi, karena ketika keluar balairung pun bnyak teman teman yang kucari. kemudian handphone berdering kembali dari nomor nya desi, berkali kali
D: mas dimana?
S: kamu dimana desi?
D: ke lapangan ya pokoknya aku tunggu.
foto bersama jiwo dan desi bersama keluarga 
kemudian setelah menyelesaikan urusan narsis menarsis akhirnya sayapun melihat dari kejauhan, seperti mimpi, saya melihat desi,jiwo dan pak bro doni, spontan saya melopati tali pembatas dan berjalan cepat kearah pak bro, langsung saya peluk beliau, dengan berkata bukannya bapak ada dijerman minggu lalu, kenapa sudah disini?
saya memang sempat menduga kalo memang dia sedang di indonesia, tapi ini benar-benar surpraise bagi saya, kehadiran beliau dalam wisuda saya, serasa mimpi dan sebuah kehormatan saya atas kedatangan beliau, orang yang mengispirasi saya. begitu sangat merasa terhormat kehadiran beliau, orang yang tidak pernah tidak membalas BBm saya selama saya ingin sharing, orang yang selalu memberikan suport untuk bisa menyusul dia di eropa. 
pak doni

terima kasih atas kedatangan pak bro Doni yang jauh-jauh dari jerman 














terima kasih untuk desi dan jiwo, merupakan kehormatan bagi saya setinggi tingginya atas kedatangannya, semoga kita tidak putus silaturrahmi.

kenangan bersama personil alhikmah minus rieke


bapak dan pak doni perdana ketemu dan mengobrol



Minggu, 09 November 2014

Sahabat ku Tamu Wisuda ku #2

Kelulusan serta wisuda juga merupakan ajang perpisahan dan bahkan bisa menjadi ajang pertemuan dengan sahabat, orang yang disayang, kolega, serta rekanan. 

Masih seputar 30 agustus, hari wisuda ku yang mungkin tidak akan terlupakan sepajangan hidup. begitu pedih dan getirnya perjuangan benar-benar kurasa, beribu amarah dan kekesalan melarut serta terlebur dihari kelulusan. perjalanan studi sarjana yang cukup menyita waktu, tenaga, dan pikiran membuat saya harus merogoh kantong lebih dalam serta harus rajin menahan lapar. 

Upacara wisuda, ya kita sebut seperti itu. ajang pertemuan dengan keluarga lengkap, serta dapat menyisakan waktu untuk sedikit bepose dalam bidikan lensa kamera untuk mengabadikan suatu masa indah yang akan sedikit terlewatkan dan termakan oleh detik yang terus berlalu. bagaimana tidak, diwisuda ini saya lengkap dengan keluarga datang. beribu senyuman penuh arti dalam konteks kebahagiaan menghiasi setiap orang dengan baju toga, kebaya, serta jas rapi itu. bahkan pria paruh baya berbaju batik itu tersenyum melihat anaknya lulus dengan cumlaude. ibu dengan jilbab usangnya meneteskan air mata ketika nama anaknya terdengar di sound system yang menempel di dinding balirung. bahkan senyum para potografer diluar ruangan yang sedang sibuk mengatur dan menawarkan jasanya. para keluarga yang berbondong-bondong membawakan tangkai bunga untuk saudaranya yang sedang mengikuti upacara wisuda itu. beribu ekspresi kebahagiaan itu menyelimuti universitas yang ada ditengah kota administrasi.

Dalam hal ini tak terelakkan lagi pertemuan yang diidamkan setiap insan, pertemuan sahabat yang mungkin berbeda dengan pertemuan mereka biasanya. pertemuan yang menjadi pertanda kita akan terpisah jarak dan waktu. pertemuan yang berarti bias, yang mengartikan bahwa saatnya kita membuat jalan dan cerita yang nanti akan kita ceritakan kembali ketika kita bertemu. 

Empat orang teman yang menjalin hubungan batin dan aku sebut itu hubungan sahabat. empat orang teman yang menemani aku dan selalu setia mendengarkan cerita garing ku, empat orang sahabat yang selalu tertawa lepas ketika bertemu, empat orang sahabat yang selalu terbuka, empat orang sahabat yang menemaniku selama 6 tahun sejak aku dikota hujan hingga di kota belimbing itu. empat orang sahabat yang berbeda jenis kelamin, yang tak canggung untuk menceritakan hal pribadinya. 

Dari sekian banyak sahabat yang aku punya selama hidup 6 tahun di studi perantauan di dua kota itu. hal ini mungkin layak aku ceritakan. mereka tidak pernah sedikit pun tidak membantu saya. mereka yang selalu memiliki hobi nongkrong malam di puncak. ya mereka yang antusias datang menemaniku dalam sidang skripsi, hingga wisuda. minah, gobel dan teh yudit, begitulah sapaan yang biasa saya lakukan untuk memanggil mereka.

minah, merupakan orang yang paling lama loading, gadis turunan jawa yang tinggal nya dikota diluar bumi yang di tahun 2014 ini sangat fenomenal dibicarakan. ya kota itu adalah bekasi. hahahahha  . minah merupakan sosok perempuan yang tahan banting dengan segala kesabaran dan sangat mudah tersakiti waktu itu. seorang perempuan yang sangat tabah dalam mengahdapi dunia percintaannya, ditikung,dibanting, diketapel, di tembak (belum pernah), di caci bahkan disuruh ngepel lantai pun menjadi ungkapan yang terbiasa diterimanya. sehingga sekarang minah menjadi sosok yang kuat,terbukti dengan badan nya dengan pinggul aduhai yang mampu membuat pak polisi tak jadi menilangnya. hahahahhah pisssss...... sosok minah merupakan sosok penolong, pemaaf dan anak bunda yang tinggal jauh dari titik koordinat bekasi kota. kebaikan minah mungkin sangat banyak sekali kepada kami, hingga kami tak dapat menghitungnya yang bisa kami lakukan adalah membuly nya. hahahahaha . sosok yang loyal dan patuh terhadap bundanya membuat kami sangat salut kepada dia, walaupun terkadang dia gak jelas kelakuaannya (ngakak lagi). minah merupakan teman satu jurusan ketika di kimia, satu laboratorium,satu kelompk praktikum dan satu kelas ketika remidi. minah yang baik dulu suka merelakan kostnya menjadi sarang dari beberapa mahasiswa analisis kimia, yang merelakan kamar atau kostnya dijadikan tempat membuat laporan dan merelakan untuk diacak-acak. minah merupakan teman yang sangat baik, teman yang sudah menjadi sahabatku selama 6 tahun diperantauan, teman yang selalu peduli dan sahabat yang mengganggap kami seperti saudara.

gobel, merupakan teman lamaku, orang yang pertama kali berkunjung di kostn kumuh ku 6 tahun lalu, dan orang yang pertama kali menjadikan aku sebagai teman akrab di bogor. anak gahul depok ini merupakan anak dari keturunan gorontalo bermarga gobel. seorang yang memiliki wajah tampan yang bahkan kita tidak akan menduga kalau masa kecilnya begitu buluk dan berbeda dengan masa remajanya. sebenarnya nama dia sih ian tapi aku dari awal selalu memanggil dia gobel sampai sekarang bahkan teman-teman bogor pun memanggil dia gobel juga. pertama bertemu memang belagu sekali terlihat anak kota  yang songong, namun ketika sudah mengenalnya dia sosok yang sangat baik, yang tidak malu punya temen jelek, dan bisa berteman dengan siapa saja (syaratnya harus akrab dan kenal baik). seorang teman yang selalu terbuka kalau punya masalah, seorang teman yang kalau galau baru ingat bogor, dan yang selalu mengajak saya ke puncak menikmati malam. gobel banyak mengajarkan hal kepada saya, yang selalu jarang mengeluh, dan orang yang punya niat besar ingin berubah mandiri serta membuktikan bahwa dia layak. gobel merupakan ahli bahasa daripada kita berempat. gobel yang selalu membuat hidup suasana nongkrong dan orang yang paling tidak suka ingkar janji. 

teh yudit, adalah wanita yang sangat cerdas dan paling tengil dari dulu sampai sekarang, bahkan kalau lihat muka nya pertama kali begitu rasa hati ingin merapikan alis nya dengan gunting rumput. tapi dibalik soosok tengil dan asal ceplos khas orang bogor ini dia merupakan orang  terpintar diantara kita dalam bidang kimia. seorang guru privat yang tak disangka pengahasilanya sungguh luuuuuaarrrr binaasa... teh yudit merupakan orang yang baru aku kenal terakhir diantar gobel dan minah. teh yudit meruppakan keturunan jawa sunda dan bertempat tinggal di bendungan kramat penentu banjir atau tidaknya jakarta (bendungan katulampa). sosok yang ramah ini bisa kita dapat kalau kita sudah mengenal lama dirinya. seorang yang selalu menyediakan tempat dan makanan ketika kita sedang kumpul dibogor, sosok wanita yang turut membantu penelitian ku, sosok teman yang mendampingi dan hadir dalam sidang skrripsi ku, sosok periang dan sosok yang pernah dibuang oleh sahabat lamanya yang hingga sekarang entah penyebabnya belum diketahui sehingga dia diputus oleh sahabatnya dulu. namun wanita cerdas ini adalah orang yang selalu memikir kedepan akan waktu "kapan dia menikahnya". heheheh.
GOBEL, NISA, SAYA, TEH YUDIT, DAN MINAH
ya mereka bertiga adalah sahabat yang hingga detik ini masih menanyakan kabar dan peduli dengan aku walaupun kita sudah terpisah jarak dan waktu. sahabat yang benar-benar memberikan arti di detik-detik genting dan detik terakhir ketika aku harus hijrah merantau kekota lain dan meninggalkan bogor. mereka yang cukup berkorban demi saya dan kita. sahabat yang selalu mengenyampingkan ego serta sahabat yang bisa menerima kekurngan, teringat sebuah penggalan hadis:
\
"engkau ingin memiliki seorang sahabat yang tidak ada keselahannya? 
maka apakah kayu gahuru bisa mengeluarkan harum wanginya tanpa ada asapnya..."
potonga hadis yang mengingatkan kita pada arti persahabatan atau pertemanan, hendaknya kita slalu bersabar dengan kesalahan sahabat kita dengan tetap berusaha menasehatinya.

ya, itulah kita, kita dalam proses pendewasaan, kita selalu saling memberikan masukan saran satu sama lain, mereka yang aku anggap sebagai saudara sendiri di kota hujan itu. ya mereka lah yang merelakan waktu datang dalam acara wisudaku, dengan beberapa tangkai bunga dan boneka, 
kehadiran mereka dalam wisuda ku memang sudah direncanakan, minah, teh yudit, dan gobel serta nisa, akhirnya kami punya moment photo berempat lengkap. 

namun bukan itu, satu hal yang membuat aku tidak lupa, senyum tulus mereka, senyum bangga melihat sahabatnya memakai toga dan lulus. senyum mereka mungkin yang tidak akan saya bisa rasakan setiap sabtu malam lagi, namun mereka merupakan salah satu dari sahabat terbaik yang layak aku ceritakan, mereka yang memeberikan arti dan membuat coretan cerita dalam perjalanan hidupku.

Terima Kasih kalian telah banyak membantu ku, membangun semangatku yang mulai kendor, menemani dan menjadi sahabat yang baik di perantauan ku. semoga kalian menempuh jalan sukses dan banyak yang bisa diceritakan ketika bertemu kembali. 

Terima kasih Gobel, nisa, teh yudit dan minah, kalian sahabatku tamu wisudaku. 

Moment Setelah Sidang Skripsi

Liburan Terakhir BAreng Kepaantai

Moment Wisuda

Minggu, 02 November 2014

Sahabat ku Tamu Wisuda ku #1

tanggal 30 Agustus 2014
\\
Akhir bulan agustus yang begitu dramatis dan maybe this happy ending \:D/
Upacara Wisuda merupakan hal yang umum dilakukan ketika kita mengakhiri proses studi kita, bisa juga disebut dengan hadiah kelulusan kita, syukuran kelulusan atau mungkin sejenis pesta kelulusan dari universitas.

Wisuda merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa, yang artinya apabila sudah wisuda maka secara resmi sesorang akan dinobatkan gelar atau ijazah hasil dari studi mereka.

menyambung dari story minggu lalu,
Wisuda juga merupakan tempat dimana orang tua duduk dan menyaksikan secara langsung proses kelulusan putra-putri mereka, ya walaupun orang tua kita pandai menyembunyikan raut kebahagiaan dan kesedihannya, disinilah kita akan tau bagaimana semyum lepas mereka, senyum kebanggan mereka terhadap anaknya yang telah berhasil menyelesaikan proses studinya.

Bagi seorang wisudawan, wisuda bisa jadi hal yang menggembirakan, dimana kita para wisudawan berhasil menyelesaikan studi kita, dengan perjalanan kuliah penuh suka dan duka yang selalu mengiringi. Dosen pembimbing yang selalu galak dan posesif selalu menakutukan ketika kita bimbbingan atau sidang, dalam acara wisuda mereka menjadi manis dan ramah.
beribu wajah gembira akan tertumpah dalam proses upacara wisuda

pada wisuda saya waktu itu banyak hal yang tak terduga, ketika didalam ruangan upacara wisuda suara tone blackberry saya terus berbunyi dan ucapan selamat tiada henti mengalir beriringan baik dari kolega, rekan sejawat serta para motivator-motivator ternama.. hehehe
acara wisuda itu begitu dramatis, nyanyian dari para maba membuat hati ini bergetar serta bulu kuduk ini naik seketika, begitu membanggakannya bisa masuk di universitas pertama di indonesia ini, yang saya yakin banyak orang yang ingin masuk belajar di universitas ini,
nyanyian dari para juara ajang pemilihan bakat kampus pun ikut menambah suasana dramatis diruangan itu, seorang solo vokal diiringi dengan musik orkestra kampus membuat para wisudawan dan wisudawati terdiam dan larut suasana, lagu andaikan kau datag kembali versi penyanyi solo yang merupakan adik kelas ku ini membuat hati saya pun terenyuh,

"Hm...hm...hm...
Terlalu indah dilupakanTerlalu sedih dikenangkanSetelah aku jauh berjalanDan kau ku tinggalkan

Betapa hatiku bersedihMengenang kasih dan sayangmuSetulus pesanmu kepadakuEngkau kan menunggu

Andaikan kau datang kembaliJawaban apa yang kan ku beriAdakah cara yang kau temuiUntuk kita kembali lagi

Bersinarlah bulan purnamaSeindah serta tulus cintanyaBersinarlah terus sampai nantiLagu ini...ku...akhiriNa...na...na..."
memang bagi beberapa orang makna lagu ini yang biasa saja, tapi bagiku ketika diruang upacara wisuda itu terenyuh, suara begitu lantang menyayat hati "andaikan kau datang kembali" membuat saya termotivasi, banyak hal yang saya dapatkan didunia kampus ini, lagu yang membuat saya ingin kembali ke universitas ini, ntah kapan itu.......... 
kelarutan suasana pun berakhir, upacara wisuda sudah selesai, MC menutup acara dan alhasil suasana pun petjah..... suana tumpah ruah pun terjadi, salaman dan pelukan terakhir dengan teman teman satu fakultas pun menjadi moment penutup di kegiatan studi selama di universitas ini, senyum senyum mereka, ntah kapan lagi bisa melihat dan berjuang bersama dengan mereka, beberapa pose poto bersama pun masih kita lakukan di dalam riuhnya ruangan tersebut. kemudian pada akhirnya kami para wisudawan pun keluar dan menemui para keluarga, kolega, rekanan, sahabat bahkan teman.begitupun saya, keluar ruangan dengan tergopoh-gopoh sambil handphone terus berbunyi, dan tidak sempat terangkat. hampir puluhan terlepon pesan masuk dan bbm membuat lowbat handpone saya. pertama kali orang yang saya temui ketika keluar dari ruangan upacara wisuda adalah divia, wanita multitalent dan kadang suka tiba-tiba oon ini adalah seorang sahabat sampah saya, dimana kegalauan saya tertumpah di kuping dia, sahabat wanita tergokil dan yang paling gak tau malu, orang yang tiba-tiba oon disaat  yang gak tepat, wanita bola bekel yang bisa diajak makan diwarung seafood termurah di depok yang letaknya pinggir stasiun, wanita yang selalu ingin belajar dan tiba-tiba ilang rasa "ingin" nya. pokoknya super duper gokil. wanita kelahiran bulan september ini merupakan sahabat wanita yang pertama ketemu di acara penyambutan mahasiswa baru, dipia (panggilan saya ke dia) ini merupakan orang yang heboh dan hobi ngeledek saya, tapi selalu baik kepada saya. pokoknya sohib banget lah kita mah, udah kayak sodara sendiri. kita mulai dekat disemester 3, mulai saling bercerita satu sama lain, orang yang selalu meberikan semangat dan saling memotivasi. dalam rekam jejak studinya, memang dipia menyelesaikan studi sarjananya terlebih dahulu dari pada saya, dia telah mampu lulus 2,5 tahun dikarenakan jumlah beban sks kita berbeda. tapi kelulusan itu merupakan hal yang paling membahagiakan baginya, bulan februari 2014 merupakan bulan wisuda dia. bagaimana tidak bahagia, kami sebagai mahasiswa lanjut memang paling stres dalam mengahadapi kuliah dikarenakan beban sks yang kita terima begitu banyak. senyum lepas dia pada saat wisuda merupakan ekspresi kebahagiaan nya. dan sebagai seorang sahabat, saya pun datang pada upacara wisudanya dipia menjadi orang khusus ketiga setelah mama dipia dan edy(pacar dipia).kegokilan selalu kita nampakkan, bahkan ketika sesi poto pun dia tetep jadi wanita gokil.. hehhehe
poto gokil bareng dipia di februari 2014
terima kasih buat dipia yang udah bela-belain dateng di wisuda ku, memang sahabat yang baik, jauh jauh dari serang dan lupa tongsis akhirnya kita gak bisa narsis. maaf gak bisa cerita banyak... harusnya satu sesi ngupas dipia tapi saya gagal mengeksplor kupasan saya.. hehehe
divia bareng temen-temen, ada saya sama dia juga 
pertemuan terakhir itu berlangsung singkat mengingat banyak teman dia yang diwisuda hari itu. dan sungguh saya sangat merinduka ini dipia, mungkin dia lain cerita akan saya kupas dipia dalam kata.
yang jelas obrolan obrolan absurd kita sangat lah saya rindukan. 




Selasa, 28 Oktober 2014

GELAR INI UNTUK HADIAH ULANG TAHUN KU, AYAH DAN ADIK BUNGSUKU

30 AGUSTUS 2014
Merupakan hari yang cukup membanggakan bagi keluaga ku. hari sabtu terakhir dibulan agustus itu merupakan menjadi  sejarah catatan jalan hidup ini. hari dimana segala doa dan segala perjuangan tumpah bereaksi menjadi sebuah hadiah kebanggan untuk keluarga Nur Cahyo. keteguhan hati, ketahanan batin dan pembentukan mental yang begitu amat sulit digambarkan dalam bentuk frase dan deretan paragraf. ketidakmungkinan yang menjelma menjadi kemungkinan, serta keterbatasan yang pecah akibat teguhnya tangan mengangkat dan meminta pertolongan pada yang kuasa untuk menyelesaikan segala ujian demi  ujian dalam bangku kayu dan coretan spidol di papann putih. 

Begitu banyaknya kiasan yang tergambar bahkan mungkin orang menilai ini berlebihan, bagiku tidak, karena perjuangan itu layak untuk diceritakan dan layak untuk dibagikan agar insan insan yang bingung dalam persimpangan menjadi yakin akan pilihan nya. 

Janganlah kita takut akan konsekwensi dan segala tindakan yang kita ambil untuk berjuang di jalan allah, berjuang menuntut ilmu, mencari ilmu dan menagamalkan ilmu itu. sesungguhnya ilmu itu akan mengangkat derajat kita, ilmu yang membuka pikiran dan hati kita bukan malah menutupnya, ilmu yang akan mengantarkan kita ke jalan menuju rejeki, dan ilmu akan menyelamatkan kita dari siksa kubur yang amat pedih. 

dalam menuntut ilmu sering kita mengalami berbagai kesulitan. dan seharunya kita sadar bahwa kesulitan itu harus dilawan dengan perjuangan, rasa malas yang selalu menghantui, rasa pesimis yang sering menghampiri, dan ketidakyakinan yang selalu mejadi pagar besi yang tinggi. kita seharusnya sadar bahwa untuk mengalahkan rasa-rasa tersebut kita harus giat berjuang dan tentunya kita harus tetap selalu berdoa memohon dan merendahkan diri kepada illahi, karena kesombongan dan rasa optimis berlebihan akan menjerumuskan kita kedalam kemusyrikan. ketika kita sudang berjuangan dalam menuntut ilmu semaksimal mungkin namun rasa-rasa  itu masih selalu menghampiri disitu lah satu tindakan yang perlu kita lakukan yaitu : (berdoa).

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ” (QS. Albaqarah: 186)

ya kekuatan doa sudah saya buktikan, bahwa doa merupakan penyelesaian akhir dari usaha kita, eksekusi manis menuju sebuah kebaikan. kekuatan doa ini lah yang akhirnya membawa saya ke podium puncak selama 3 tahun melanjutkan studi sarjana di universitas indonesia. kekuatan doa merupakan kekuatan yang maha dasyat yang saya rasakan. syukur alhamdulillah selalu saya penjatkan dalam setiap langkah setiap keluar kelas waktu itu. bagaimana tidak sebagai seorang pekerja honor disebuah laboratrium pemeritah yang letaknya 40 km dari kampus membuat saya harus mengejar kereta atau memacu motor lebih kencang setiap sore untuk meraih kelas jam 4 (walaupun sering telat) heheh, namun keyakinan selalu saya pegang teguh bahwa perjuangan itu harus saya lakukan dengan penuh keceriaan dan semangat. 

Aktifitas itu sore seperti itu pun yang saya selalu alami dan selalu saya jalankan selama 2 tahun 8 bulan, bahkan setiap sabtu saya harus kekampus mengejar ketertinggalan, ntah itu mencari info kuliah yang sering tertinggal hingga iseng mantengin buku di perpustakaan. hal-hal tak akan terlaksana ketika kita tidak ada usaha untuk berjuang, setidaknya saya tidak sedirian saya bersama puluhan mahasiswa yang satu nasib sepenanggungan. ehehhe.

Akhirnya selama 2 tahun 8 bulan saya melakoni aktifitas tersebut, terkadang sering merasakan lelah dan pesimis dapat lulus di universitas kelas dunia ini, universitas yang dibanggakan bangsa dan universitas pertama di indonesia. dimana ketika masuk saja saya sudah merasa beruntung dan antara pantas dan tidak pantas, eh ketika sudah didalam dan sudah melakukan kegiatan belajar mengajarnya harus lebih berjuang lagi dan ingin cepat menyelesaikannya. kata orang "ibarat mendaki gunung, serasa lelah dan ingin cepat sampai diatas, ketika diatas kita pun dapat menertawakan perjalanan sulit itu" ya saya rasa itu ungkapan yang tepat dalam proses studi, ketika dalam pelaksanaannya kita sering merasa lelah dan ingin menyerah, tetapi ketika kita sudah menyelesaikannya dan sudah sampai diatas kita pun bisa tersenyum bahkan menertawakan perjuangan yang kita lalui. 

Ooh iya lupa, saya perkenal kan nama saya. saya adalah muhammad agus ainur rosyid anak pertama dari keluarga nurcahyo dan lahir di hari kedua bulan agustus, bulan perjuangan, bulan kemenangan, bulan kemerdekaan, mungkin dulu ketika lahir aku merupakan hadiah ulang tahun bapak ku mungkin  soalnya bapak ku juga lahir dibulan agustus, sebagai seorang anak pertama saya pun ingin mencoba mandiri dan menjadi contoh yang baik buat 2 adek saya yang kini sudah mulai beranjak dewasa. adek pertama selisih 3 tahun dengan saya dan adik yang bungsu selisih 5 tahun dengan saya. bapak merupakan seorang guru matematika yang kata nya dulu super galak, bapak yang selalu menunjukkan ke kita bahwa berjuang itu memang harus dari nol, bapak yang selalu menyembunyikan laparnya, pada waktu dulu gaji seorang guru tidak lah sebesar sekarang, kita yang selalu merengek meminta mainan ataupun jajan sampai dia harus memarahi kita ketika kita tidak pernah mengerti keadaan dia yang tidak ada uang, yang selalu bilang "nanti kalau ada rejeki bapak berikan". memang pada waktu kita mash kecil sering kali kita merengek menangis dalam meminta sesuatu yang kita tidak tau bahwa orangtua kita tidak dapat membelikan itu dengan segera. 

Menginjak sekolah dasar saya pun selalu disuruh belajar dan belajar, bahkan terkadang pukulan dan sentilan dia yang melayang di kuping membuat kita harus terpaksa belajar. ketika menginjak sekolah menengah pertama ketika saya ingin sekali menjadi anak band dan membeli gitar untuk belajar main gitar dia pun tidak membolehkannya, dan dengan nekad saya membeli gitar hasil tabungan uang jajan saya sendiri. sesampainya dirumah malah gitar tersebut melayang di badan saya berkali-kali dengan kata-kata

 "ngapain kamu main gitar, mending kamu belajar dan ngaji" 

kata-kata itu membekas sampai saat ini, walaupun saya tetap main gitar secara sembunyi sembunyi, dan menginjak sma saya perlahan pun diperbolehkan bermain band. tapi selalu tiap malam kata-kata yang muncul dan mulut pria berkumis itu:

"belajarmu kapan?, ngajimu kapan?"

selalu hingga saya lulus sekolah mengengah atas, saya tetap disuruh belajar-belajar-dan belajar. hingga ketika lulus sma saya pun memilih kuliah yang jauh dan ingin mandiri dari orantua tanpa diatur-atur. waktu itu saya masuk kuliah di institut pertanian bogor dengan jalur tanpa test namun sayang nya saya hanya diterima di program dilpoma 3 analis kimia. kehidupan dibogor pun memang awalnya terasa hampa karena jauh dari keluarga, namun hari berganti bulan berganti tahun akhirnya saya bisa membiasakan diri untuk sendiri dan mandiri, ketika di IPB saya memang menjadi belajar agak serius dan terkadang malas,hehe

hingga akhirnya saya pun lulus diploma dengan IPK di bawah 3. disitulah saya mulai menyesal dan malu sekali kepada bapak saya, karena dari raut wajah nya itu menunjukkan agak ada rasa kecewa karena ipk tidk sampai 3 namun nyaris 3, memang pada awalnya saya berencana meminta dana ke dia untuk meneruskan studi saya menjadi sarjana bahkan hingga S2 namun karena adik saya mulai masuk kuliah dan butuh dana juga akhirnya bapak saya menyuruh saya kerja, namun saya tetap ingin sekolah, ingin mengembalikan kepercayaan orangtua bahwa saya bisa. akhirnya saya pun mengalah, saya mencoba melamar pekerjaan dan akhirnya dari 20 lamaran saya ada sekitar 17 perusahaan mengundang untuk mengikuti test ataupun interview hingga akhirnya tinggal 3 perusahaan yang akan saya pilih untuk tanda tangan kontrak kerja. dalam hati terdalam saya ingin sekali melanjutkan studi, saya pun terus berdoa apabila saya nanti sudah kerja saya ingin sembari kuliah dengan uang saya sendiri. setelah berkonsultasi dan dengan perdebatan yang cukup panjang, akhirnya dengan bantuan ibu saya, saya pun dibolehkan kuliah dengan syarat orang tua membayarkan uang masuk dan spp pertma setelah itu bapak hanya mengirim semampunya dengan kata lain aku harus mencari pekerjaan sampingan.

Tekad, harapan dan doa membawa ku sampai di test universitas indonesia, universitas terakhir yang masih ada waktu untuk pendaftaran, sedangkan UB dan Undip sudah telat pendaftaran. akhirny setelah beberapa minggu berlalu tiba lah pengumuman masuk. pada waktu itu sehari sebelum pengumuman masuk, saya mendapat  undangan interview ke perusahaan kertas yang cukup besar dan terkenal di internasional, dan sebenarnya saya sebelumnya sudah mengikuti test tulisnya waktu itu di kampus, dari sekian orang lulusan kimia hanya saya saja yang lolos tahap selanjutnya, sehingga saya harus terbang ke riau untuk menjalani interview, pagi waktu itu saya meminta bantuan teman untuk mengecek pengumuman kelulusan saya seleksi di UI. karena bertepatan di hari yang sama saya harruss terbang ke riau untuk menghadiri undangan test disana. sesampainya landing di riau saya pun menunggu jemputan sambil mengaktifkan telepon gengam kembali

dannnnnn..... sebuah sms masuk datang dari teman dikostn :

"boy selamat boy lo lulus masuk UI"

ntah perasaan apa yang saaya alami disitu, antara senang dan sedih bercampur, senang bisa masuk dan melanjutkan kuliah kembali, sedih karena saya sudah sampai di riau dan  khawatir tidak dipulangkan pihak perusahaan. begitu sampai diperusahaan saya mencoba memendam dan menyembunyikan kabar kelulusan saya. hingga akhirnya saya dinyatakan lulus diperusahaan tersebut dengan 1 pertanyaan dari owner:

O: selama agus kamu bisa bergabung di perusahaan kami, bagaimana? kamu siap?
S: ........... (terdiam kaget)
O: kenapa agus? ada masalah ?

dengan spontan saya langsung menanyakan
S: apa hak yang saya dapat ketika bergabung disini pak?
O: kamu dapat gaji yang lumayan, rumah dinas dan kendaraan penjemput setiap hari
S: berapa gaji yang saya dapat pak?
O: kami belum bisa mengatakan secara pastinya, kami harus menunggu keputusan kamu terlebih dahulu mau bergabung atau tidak dengan kami, ya kalau kamu gabung sih kira nya mungkin kamu bisa mendapat gaji diatas rata-rata
S: (kembali terdiam)
O: loh kenapa? ada masalah kah?

dan dengan pertanyaan tersebut muncul saya pun menjelaskan secara pelan pelan agar pihak perusahaan tidak tersinggung dengan statment dari saya. saya pun menjelaskan dan menceritakan keadaan sebenarnya kepada pihak owner, dan alhamdulillah owner pun dengan baik hati mengerti keadaan saya dan mengijinkan saya berpikir terlebih dahulu sembari pulang.

singkat cerita akhirnya saya pun langsung mengambil keputusan memilih kuliah dan meminta bantuan biaya kepada bapak. persyaratan administrasipun terlengkapi dan saya menjadi mahasiswa UI ditahun 2011. 

dulu setelah lulus saya selalu berdoa agar saya dapat kerja dan kuliah serta membayar kuliah sendiri, akhirnya setelah resmi menjadi mahasiswa UI sayapun mendapat tawaran kerja menjadi tenaga honor di balai penelitian tanah sebagai analis. inilah kekuatan doa yang saya rasakan, setahun berdoa disetiap sesudah sholat membuat keinginan saya di kabulkan oleh allah swt. 

2 tahun 8 bulan berlalu dengan kerja seagai tenaga honorer dan akhirnya saya mengikuti test penemerimaan pegawai negeri, alhamdulillah lagi lagi dengan usaha dan doa saya berhasil lulus sebelum saya lulus kuliah. timbul lah masalah baru, ketika saya lulus pegawai saya masih semester akhir di UI dan sedang penelitian skripsi. akhirnya lagi lagi dengan usaha dan doa, sembari mengikuti pendidikan calon pegawai saya harus tiap Pulang-Pergi Pusdiklat kampus untuk menyelesaikan kuliah dan bimbingan skripsi dengan profesor saya yang cukup sibuk. 

akhirnya saya harus menjalani tugas penempatan di kota makassar dengan status sedang pembuatan skripsi, dengan negosiasi cukup berbelit belit dan panjang akhirnya saya pun harus menjalani konsekwensi untuk pulang-pergi makassar-jakarta hampir setiap minggu untuk menyelesaikan kuliah saya. ya sebagai seorang pegawai baru hal ini merupakan hal yang cukup berat dan sangat membutuhkan biaya yang banyak, alhamdulillah berkat tekad,usaha dan doa saya rejeki pun ada lewat mana saja hingga akhirnya saya sidang  skripsi di awal bulan penuh berkah (bulan ramadhan), saya pun berrhasil memperoleh nilai sempurna A dalam sidang skripsi, 
segala nikmat yang tiada tara, jawaban dari doa yang saya panjatkan setiap hari, akhirnya saya lulus juga. heheh

sesi poto keluarga background rektorat UI
setelah melengkapi semua persyaratan kelulusan dan akhirnya saya bisa daftar wisuda di bulan agustus. bulan kelahiran saya, bapak dan adek bungsu saya. akhirnya itu merupakan kado terindah dari allah swt, dan kado untuk bapak yang sudah membesarkan dan selalu mengingatkan saya untuk belajar-belajar dan belajar tanpa rasa henti, disini lah bbaru saya sadar ternyata:

1. pukulan gitar yang melanju kencang di punggung
2. sentilan kuping yang sangat sakit 
3. kata "belajar,belajar dan belajar!!"

membuat saya telat menyadari bahwa bapak ingin anaknya pintar anak nya cerdas dan dapat membanggakan dia, maafkan aku pak aku baru menyadari dan telat menyadari. bapak memang yang selalu menahan lapar agar anaknya kenyang, menabung sedikit demi sedikit untuk pendidikan anaknya, berakting marah demi masa depan anaknya.

hari wisuda pun tiba, gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pun sudah resmi menambah panjang nama ku. beratus ratus ucapan selamat meluncur secara bersautan di telepon genggamku, perkumpulan satu keluarga utuh dalam prosesi upacara wisuda, kemenangan lomba ilmiah adekku menambah daftar hadiah untuk bapak, dan foto bersama dengan senyum lepas bapak membuat setidaknya aku lega bisa membuat dia tersenyum lepas seperti itu. 

puluhan tangkai bunga mampir dan melekat ditangan ku, puluhan bungan dari teman dan adik-adik kelas ucapan selamat untukku yang seharusnya lebih pantas menerima nya adalah bapak dan ibuk.

terima kasih maaf anakmu ini telat lulus sarjana dan hanya inilah yang bisa aku persembahkan di ulang tahunmu ke 50 agustus lalu. terima kasih semua doa kalian untuk anak-anakmu.....

#story #sarjana #family

sesi poto depan fakultas

foto selepas upacara wisuda 



Sabtu, 25 Oktober 2014

Bukan Hanya Sekedar Gelar

Bogor, 25 agustus 2014 waktu itu...
Bogor merupakan sebuah kota rindang, sejuk, dan nyaman, dimana ketika orang berada dikota ini rasanya enggak beranjak. udara yang sejuk membuat kita nyaman dikota ini. sambutan dan keramah tamahan orang sunda bogor, kecantikan gadis-gadis dan khas kuliner merupakan suatu alasan orang-orang dari kota-kota yang bersebelahan dengan bogor singgah untuk menghabiskan waktu weekend. aktifitas sore ini membuat serasa hati ini berat meninggalkan kota itu, dimana saat itu merupakan hari-hari terakhirku sebelum akhirnya aku pun "hijrah" ke kota lain. Hujan sore itu membuat aku tertahan di sebuah musollah kecil berukuran 2×4 milik sebuah restoran cepat saji di dekat perempatan jalan arteri kota bogor. Suasana dingin sore dengan diiringi hujan lebat yang biasa turun hampir sepekan 2 kali ini membuat aku tertahan sementara dan duduk diam disini, ya di bogor. Kota hujan yang sangat eksotis membuat orang betah tinggal disini. 6 tahun aku dikota ini. Banyak kenangan, ya tentu saja kenangan yang tak akan bisa terlupakan. Sebagai seorang perantau,tentu akan banyak kenangan yang membuat mereka sedih diakhir mereka akan meninggalkan kota yang mereka tempati sementara, ntah itu dalam kegiatan studi atau kegiatan mencari nafkah. begitu banyak pengaruh kota ini terhadap karakter ku, kota dimana aku hanya dikenal sebagai diriku sendiri apa adanya, bukan dikenal aku anak siapa atau keturunan siapa. begitu banyak hal-hal yang kuhabiskan selama 6 tahun dikota ini, bahkan sempat terpikir tidak akan hijrah dari kota ini. ya namun memang hijrah itu perlu, untuk mencari dan memberi inspirasi. 

Kululusan adalah sebuah hal yang biasa didapatkan sebagai seorang pelajar atau mahasiswa di instansi pendidikannya. Namun bagi saya kelulusan yang saya dapat saat ini merupakan hal yang saya anggap bisa jadi motivasi buat pembaca. 
Saya merupakan mahasiswa tingkat lanjut yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Namun pendidikan kali ini adalah pendidikan ekstensi atau lanjutan dari pendidikan saya setelah menempuh gelar ahli madya. 
Sebuah universitas tertua di indonesia saya memilih untuk melanjutkannya. Suatu hal yang tak terduga dimana saya dulu bermimpi masuk di universitas ini. Dan rasanya mustahil saya dulu untuk berpikir bahwa saya pantas belajar di universitas ini. Tapi kehendak tuhan dan tekad membuat saya terperosok 3 tahun di universitas ini. Bukan hanya saya tapi ratusan teman ekstensi belajar dengan tekad sungguh sungguh di universitas ini. Namun beberapa dari kami merupakan seorang pekerja full time yang mencoba dan mempunyai tekad untuk merubah nasib dan karir dengan sekolah disini. Hampir seratus orang pekerja full time dan bahkan pekerja kontrak belajar bersama setiap jadwal pulang kantor. Namun dari ratusan itu ada beberapa yang harus melepas pekerjaan nya untuk fokus di perkuliahan yang hampir menguras tenaga,mental dan uang. Dan beberapa masih bertahan dengan pekerjaan sambil kuliah. Tak heran kami sering telat masuk kelas bahkan saya juga adalah langganan telat masuk di segala matkul sore jam 3. Bahkan saya pun adalah orang yang keseringan datang ketika kelas sudah bubar. Namun saya tidak kehabisan akal, saya terus bertanya dan mencoba belajar materi yang disampaikan. Namun ada faktor lain yang membuat saya tetap aman, yaitu teman teman saya yang senantiasi mensuport saya di dalam kelas maupun diluar kelas perkuliahan.
 
Bos galak, izin kuliah dipersulit, jarak kantor jauh, uang pas pasan membuat kami yang bertahan dengan kerja sambil kuliah tetap melakoni kuliah dengan penuh tekad. 


Tekad itu yang membuat kami selalu ingat keluarga dirumah agar bisa membuat mereka bangga. Kerja untuk kuliah,gaji untuk kuliah dan tenaga serta pikiran untuk kuliah. Ketika teman teman seangkatan ahli madya saya sudah mampu membeli hal hal yang baru atau pun barang yang baru kami pun hanya menelan ludah dan menyisihkan sebagian gaji kami untuk melunasi pembayaran kuliah. Ketika mereka jajan enak dan makan enak kami tetap bersyukur masih ada uang di dompet untuk tetap bisa makan hingga beberapan minggu kedepan. 

Motivasi ku adalah orang tua fokus mandiri mencoba menolak pemberian orang tua selama melunasi pembayaran kuliah meruapakan salah satu wujud sikap bagiku untuk meringankan beban mereka

Akhirnya aku bangga hingga saat ini aku berhasil menyelesaikan kuliah ku dengan biaya yang aku hasilkan dengan jerih payah aku sendiri. "Fabiayiallah irobikuma tukadhiba" nikmat allah yang mana lagi yang kau dustakan. Selalu bersyukur dengan apa yang kita raih. 
Perjuangan kami mahasiswa lanjutan dengan penuh motivasi dan tekad akhirnya berbuah manis. Dari mulai pertama masuk hingga kami mendapatkan undangan wisuda untuk keluarga kami.
Undangan ini sebagai salah satu wujud terima kasih kami kepada keluarga dirumah dan setidaknya membuat mereka tersenyum walaupun kami baru tahap sarjana setelah ahli madya.
Terima kasih ayah dan ibu atas doanya.


Golden gais