Minggu, 07 Desember 2014

Memang Absurd (masih kelas itu)


pembicaraan pun semakin hangat, budi dan susan pun semakin penasaran dengan sikap rendra di kelas tadi. Sambil melanjutkan memakan mie pangsit tersebut akhir nya budi melanjutkan pertanyaan tajam kepada rendra
Budi : sekarang gini ren, lo jujur! Apa lo suka sama lina?
Susan : iya gais lo harus ngaku biar kita bisa bantuin….. (sahut susan)
Budi : udah lah ngapain sih lo gak mau ngaku sama kita
Rendra : wuih ada apa ini…….. (dengan cengengesan)

Ya selalu cengengesan begitulah budi menyikapinya. Namun susan dan Budi itu semakin meningkat rasa penasarannya, waktu  pun tak terasa semakin malam, dingin nya malam itu membuat mereka memutuskan untuk kembali kekostan mereka. Habis ditumpuk mangkok mie pangsit mereka dan susan pun membayar mie pangsit dan air mineral mereka. Susan memang terkenal tidak pelit dan orang yang keseringan meneraktir mereka.
Sambil membawa sisa air mineral mereka pun mengambil motor mereka, jarak kostn susan dan budi tidak terlalu jauh sehingga mereka selalu pulang bersama. Hanya rendra memiliki jarak kostn yang jauh dari mereka berdua. Jalanan sudah mulai sepi, budi dan susan melacu motornya kearah kota depok dan rendra pun kearah Jakarta.
Sambil melaju kekostn nya budi masih tetap penasaran dengan rendra, apalagi susan semakin terus membahas kejadian dikelas tadi. Pandangan mata dikelas itu membuat malam budi dan susan ditutup dengan rasa penasaran.

Esok harinya kembali masuk kelas, seperti biasa jam 3 sore rendra memacu motor nya begitu kencang melewati jalan raya Jakarta  yang hari itu tidak begitu macet, entah kenap rendra begitu terburu-buru dan bersemangat kekampus untuk kuliah. Padahal hari ini jwadwal matakuliah umum kelas besar, bukan mata kuliah eksak yang biasa dia suka. Hari ini juga bukan jadwal pak rendi dosen yang selalu memotivasi mahasiswanya. Hari ini malah jadwal prof haryadi yang notaben nya adalah dosen tua yang cenderung kolot dan begitu membosankan cara mengajarnya. Entah mengapa rendra begitu bersemangat, apa mungkin itu karena lina? Memang hari ini kelas umum yang banyak diikuti oleh seluruh mahasiswa lintas jurusan, ya walaupun lina adalah mahasiswa fakultas psikologi yang kampusnya jaraknya tidak dekat dengan fakultas kami. Sebelumnya sosok lina adalah sosok wanita asal Kalimantan yang memiliki rambut bergelombang sebah, berkulit putih, cantik dan pintar sekali berbahasa inggris, sosok wanita cerdas jurusan psikologi. Lina selalu terlihat aktif dikelas, lina merupakan orang yang mudah bergaul dengan siapa saja. Saat dikelas umum lina memiliki beberapa sahabat sepermainan, yang selalu duduk satu deret di bbangku barisan 1 dan 2. Beberapa teman lina ini memang ada 2 orang yang satu fakultas dengan susan, rendra serta budi. Akhir-akhir semester ini memang lina sering berkumpul dengan teman-teman nya di kantin kesehatan yang merupakan fakultas susan, rendra dan budi. Beberapa hari ini khususnya di hari jumat malam memang susan dan budi selalu melihat rendra dengan widya. Widya merupakan orang jawa tulen dengan gaya nya yang selalu asik yang tidak orang sangka bahwa umur dia jauh lebih tua 5 tahun dari susan,rendra dan budi. Susan, rendra dan budi biasa memanggil widya dengan sebutan mbk wid. Mereka memang begitu dekat dengan mbk wid karena sama-sama mahasiswa kesehatan. Mbk wid memang sosok yang sangat ramah dan baik, mahasiswa transfer yang mendapat beasiswa belajar dari kantornya ini adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit ternama di ujung jawa timur.mbk wid sudah dari awal kuliah dekat dengan lina serta teman-temannya. Beberapa minggu ini rendra selalu sering mengobrol di minimarket didekat kampus. Kesibukan susan dan budi setiap hari jumat sore membuat rendra harus mencari teman nongkrong dihari jumat. Susan yang aktif dalam organisasi paduan suara kampus serta budi yang menjadi pengurus organisasi islam dikampus membuat setiap hari jumat mereka tidak bisa kumpul.
Sebenarnya hari jumat sore rendra ada jadwal latihan teater dikampus namun itu juga sebulan 2 kali. Kedekatan mbk widya dengan rendra memang sudah biasa karena mereka satu kampung dan setiap libur kuliah mereka selalu pulang kampung bersama dengan menggunakan kereta. Mbak widya merupakan pendengar setia rendra. Sehingga sebagian besar rahasia rendra tentang percintaan umunya mbk widya selalu mengetahuinya, sosok mbk widya memang sudah seperti kakak sendiri bagi rendra. Kebiasaan mbk widya dengan rendra yang selalu curhat dalam bahasa jawa membuat terkadang susan dan budi tidak mengerti. Budi yang merupakan orang sunda kental sedangkan susan memang keturunan jawa namun sejaak kecil dia dijakarta jadi tidak begitu fasih bahasa jawa.
Kedekatan mbk widya dengan lina dan gengnya serta rahasia percintaan rendra yang hanya mbk widya yang tahu membuat susan dan budi merencanakan sesuatu. Rencana mereka adalah mengintrogasi mbk widya untuk menjawab rasa penasarannya. Walapun susan dan budi merupakan sahabat sepermainan rendra, namun sosok rendra didepan mereka begitu cengengesan dan humoris membuat susan dan budi tidak begitu mengetahui percintaan rendra. Susan dan budi masih begitu penasaran semenjak sikap rendra kemarin dikelas.

Jam setengah 4 tertunjuk dijam hitam ditangan kanan rendra, kuliah hari ini di jam 4 namun rendra yang tukang telat hari sangat berubah drastic. Datang sebulm jam kuliah. Setelah motor bebek nya diparkir di samping kantin kampus, dia pun beranjak masuk ke kelas dan mengambil posisi duduk tengah-tengah. Sambil membaca-baca materi minggu lalu rendra sebentar-sebentar melihat kearah pintu masuk kelas, mata penuh harapan dan pikiran yang tebagi dua antara buku catatan dan pintu masuk berharap seseorang yang dinantinya segera datang.

Bersambung.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar