Minggu, 09 November 2014

Sahabat ku Tamu Wisuda ku #2

Kelulusan serta wisuda juga merupakan ajang perpisahan dan bahkan bisa menjadi ajang pertemuan dengan sahabat, orang yang disayang, kolega, serta rekanan. 

Masih seputar 30 agustus, hari wisuda ku yang mungkin tidak akan terlupakan sepajangan hidup. begitu pedih dan getirnya perjuangan benar-benar kurasa, beribu amarah dan kekesalan melarut serta terlebur dihari kelulusan. perjalanan studi sarjana yang cukup menyita waktu, tenaga, dan pikiran membuat saya harus merogoh kantong lebih dalam serta harus rajin menahan lapar. 

Upacara wisuda, ya kita sebut seperti itu. ajang pertemuan dengan keluarga lengkap, serta dapat menyisakan waktu untuk sedikit bepose dalam bidikan lensa kamera untuk mengabadikan suatu masa indah yang akan sedikit terlewatkan dan termakan oleh detik yang terus berlalu. bagaimana tidak, diwisuda ini saya lengkap dengan keluarga datang. beribu senyuman penuh arti dalam konteks kebahagiaan menghiasi setiap orang dengan baju toga, kebaya, serta jas rapi itu. bahkan pria paruh baya berbaju batik itu tersenyum melihat anaknya lulus dengan cumlaude. ibu dengan jilbab usangnya meneteskan air mata ketika nama anaknya terdengar di sound system yang menempel di dinding balirung. bahkan senyum para potografer diluar ruangan yang sedang sibuk mengatur dan menawarkan jasanya. para keluarga yang berbondong-bondong membawakan tangkai bunga untuk saudaranya yang sedang mengikuti upacara wisuda itu. beribu ekspresi kebahagiaan itu menyelimuti universitas yang ada ditengah kota administrasi.

Dalam hal ini tak terelakkan lagi pertemuan yang diidamkan setiap insan, pertemuan sahabat yang mungkin berbeda dengan pertemuan mereka biasanya. pertemuan yang menjadi pertanda kita akan terpisah jarak dan waktu. pertemuan yang berarti bias, yang mengartikan bahwa saatnya kita membuat jalan dan cerita yang nanti akan kita ceritakan kembali ketika kita bertemu. 

Empat orang teman yang menjalin hubungan batin dan aku sebut itu hubungan sahabat. empat orang teman yang menemani aku dan selalu setia mendengarkan cerita garing ku, empat orang sahabat yang selalu tertawa lepas ketika bertemu, empat orang sahabat yang selalu terbuka, empat orang sahabat yang menemaniku selama 6 tahun sejak aku dikota hujan hingga di kota belimbing itu. empat orang sahabat yang berbeda jenis kelamin, yang tak canggung untuk menceritakan hal pribadinya. 

Dari sekian banyak sahabat yang aku punya selama hidup 6 tahun di studi perantauan di dua kota itu. hal ini mungkin layak aku ceritakan. mereka tidak pernah sedikit pun tidak membantu saya. mereka yang selalu memiliki hobi nongkrong malam di puncak. ya mereka yang antusias datang menemaniku dalam sidang skripsi, hingga wisuda. minah, gobel dan teh yudit, begitulah sapaan yang biasa saya lakukan untuk memanggil mereka.

minah, merupakan orang yang paling lama loading, gadis turunan jawa yang tinggal nya dikota diluar bumi yang di tahun 2014 ini sangat fenomenal dibicarakan. ya kota itu adalah bekasi. hahahahha  . minah merupakan sosok perempuan yang tahan banting dengan segala kesabaran dan sangat mudah tersakiti waktu itu. seorang perempuan yang sangat tabah dalam mengahdapi dunia percintaannya, ditikung,dibanting, diketapel, di tembak (belum pernah), di caci bahkan disuruh ngepel lantai pun menjadi ungkapan yang terbiasa diterimanya. sehingga sekarang minah menjadi sosok yang kuat,terbukti dengan badan nya dengan pinggul aduhai yang mampu membuat pak polisi tak jadi menilangnya. hahahahhah pisssss...... sosok minah merupakan sosok penolong, pemaaf dan anak bunda yang tinggal jauh dari titik koordinat bekasi kota. kebaikan minah mungkin sangat banyak sekali kepada kami, hingga kami tak dapat menghitungnya yang bisa kami lakukan adalah membuly nya. hahahahaha . sosok yang loyal dan patuh terhadap bundanya membuat kami sangat salut kepada dia, walaupun terkadang dia gak jelas kelakuaannya (ngakak lagi). minah merupakan teman satu jurusan ketika di kimia, satu laboratorium,satu kelompk praktikum dan satu kelas ketika remidi. minah yang baik dulu suka merelakan kostnya menjadi sarang dari beberapa mahasiswa analisis kimia, yang merelakan kamar atau kostnya dijadikan tempat membuat laporan dan merelakan untuk diacak-acak. minah merupakan teman yang sangat baik, teman yang sudah menjadi sahabatku selama 6 tahun diperantauan, teman yang selalu peduli dan sahabat yang mengganggap kami seperti saudara.

gobel, merupakan teman lamaku, orang yang pertama kali berkunjung di kostn kumuh ku 6 tahun lalu, dan orang yang pertama kali menjadikan aku sebagai teman akrab di bogor. anak gahul depok ini merupakan anak dari keturunan gorontalo bermarga gobel. seorang yang memiliki wajah tampan yang bahkan kita tidak akan menduga kalau masa kecilnya begitu buluk dan berbeda dengan masa remajanya. sebenarnya nama dia sih ian tapi aku dari awal selalu memanggil dia gobel sampai sekarang bahkan teman-teman bogor pun memanggil dia gobel juga. pertama bertemu memang belagu sekali terlihat anak kota  yang songong, namun ketika sudah mengenalnya dia sosok yang sangat baik, yang tidak malu punya temen jelek, dan bisa berteman dengan siapa saja (syaratnya harus akrab dan kenal baik). seorang teman yang selalu terbuka kalau punya masalah, seorang teman yang kalau galau baru ingat bogor, dan yang selalu mengajak saya ke puncak menikmati malam. gobel banyak mengajarkan hal kepada saya, yang selalu jarang mengeluh, dan orang yang punya niat besar ingin berubah mandiri serta membuktikan bahwa dia layak. gobel merupakan ahli bahasa daripada kita berempat. gobel yang selalu membuat hidup suasana nongkrong dan orang yang paling tidak suka ingkar janji. 

teh yudit, adalah wanita yang sangat cerdas dan paling tengil dari dulu sampai sekarang, bahkan kalau lihat muka nya pertama kali begitu rasa hati ingin merapikan alis nya dengan gunting rumput. tapi dibalik soosok tengil dan asal ceplos khas orang bogor ini dia merupakan orang  terpintar diantara kita dalam bidang kimia. seorang guru privat yang tak disangka pengahasilanya sungguh luuuuuaarrrr binaasa... teh yudit merupakan orang yang baru aku kenal terakhir diantar gobel dan minah. teh yudit meruppakan keturunan jawa sunda dan bertempat tinggal di bendungan kramat penentu banjir atau tidaknya jakarta (bendungan katulampa). sosok yang ramah ini bisa kita dapat kalau kita sudah mengenal lama dirinya. seorang yang selalu menyediakan tempat dan makanan ketika kita sedang kumpul dibogor, sosok wanita yang turut membantu penelitian ku, sosok teman yang mendampingi dan hadir dalam sidang skrripsi ku, sosok periang dan sosok yang pernah dibuang oleh sahabat lamanya yang hingga sekarang entah penyebabnya belum diketahui sehingga dia diputus oleh sahabatnya dulu. namun wanita cerdas ini adalah orang yang selalu memikir kedepan akan waktu "kapan dia menikahnya". heheheh.
GOBEL, NISA, SAYA, TEH YUDIT, DAN MINAH
ya mereka bertiga adalah sahabat yang hingga detik ini masih menanyakan kabar dan peduli dengan aku walaupun kita sudah terpisah jarak dan waktu. sahabat yang benar-benar memberikan arti di detik-detik genting dan detik terakhir ketika aku harus hijrah merantau kekota lain dan meninggalkan bogor. mereka yang cukup berkorban demi saya dan kita. sahabat yang selalu mengenyampingkan ego serta sahabat yang bisa menerima kekurngan, teringat sebuah penggalan hadis:
\
"engkau ingin memiliki seorang sahabat yang tidak ada keselahannya? 
maka apakah kayu gahuru bisa mengeluarkan harum wanginya tanpa ada asapnya..."
potonga hadis yang mengingatkan kita pada arti persahabatan atau pertemanan, hendaknya kita slalu bersabar dengan kesalahan sahabat kita dengan tetap berusaha menasehatinya.

ya, itulah kita, kita dalam proses pendewasaan, kita selalu saling memberikan masukan saran satu sama lain, mereka yang aku anggap sebagai saudara sendiri di kota hujan itu. ya mereka lah yang merelakan waktu datang dalam acara wisudaku, dengan beberapa tangkai bunga dan boneka, 
kehadiran mereka dalam wisuda ku memang sudah direncanakan, minah, teh yudit, dan gobel serta nisa, akhirnya kami punya moment photo berempat lengkap. 

namun bukan itu, satu hal yang membuat aku tidak lupa, senyum tulus mereka, senyum bangga melihat sahabatnya memakai toga dan lulus. senyum mereka mungkin yang tidak akan saya bisa rasakan setiap sabtu malam lagi, namun mereka merupakan salah satu dari sahabat terbaik yang layak aku ceritakan, mereka yang memeberikan arti dan membuat coretan cerita dalam perjalanan hidupku.

Terima Kasih kalian telah banyak membantu ku, membangun semangatku yang mulai kendor, menemani dan menjadi sahabat yang baik di perantauan ku. semoga kalian menempuh jalan sukses dan banyak yang bisa diceritakan ketika bertemu kembali. 

Terima kasih Gobel, nisa, teh yudit dan minah, kalian sahabatku tamu wisudaku. 

Moment Setelah Sidang Skripsi

Liburan Terakhir BAreng Kepaantai

Moment Wisuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar