Sabtu, 27 Agustus 2016

UNTUK SANG MANTAN



Prosa UNTUK ORANG YANG PERNAH DI TUNGGU

Kepada kamu,
Pernah Waktu itu ku tulis indah nama mu
Ku tulis indah di dalam pikiranku
Harapan selalu ku tuju untukmu

Pikiranku begitu kosong
Ku isi semua tentang kamu
Kata orang aku gila
Tapi tak sedikit pun ku gubris semua orang

Waktu ku semuanya untuk mu
Waktu itu
Manja mu adalah anugrah bagi ku
Namun waktu itu aku sedang Mabuk

Kini aku sadar bahwa kamu hanyalah bayangan semu
Yang sempat hinggap di pikiranku
Kemudian Mematika syaraf logika ku
Masih untung aku tidak lebih sakit lagi tentang kamu

Sedihku kemudian berakhir
Ku temukan seseorang Yang menjadi penawar jiwa ku
Yang mau ku kunjungi rumahnya
Tidak seperti kamu yang tidak berani menginjakkan aku di kaki rumahmu

Waktu itu aku sadar bahwa kamu masih belum begitu siap
Kamu belum siap untuk menerima ku
Kamu lari kemudian datang lagi
Siklus itu berulang

Aku tidak berani menanyakan dan memprotes aksi mu
Aku waktu itu hanya takut
Takut kamu makin menjauh dan hilang
Aku berusaha bersembunyi di balik kata "gak papa kok"

Aku sangat sangat rapuh waktu itu
Untuk menanyakan bagaimana kita saja aku terlalu takut.
Sedangkan kamu sibuk dengan dunia mu dan masalalu mu
Hilang kemudian kembali dengan senyum manis mu

Sketsa wajahmu terasa makin samar
Goresan Indah itu mulai Hilang tak terlihat
Namun entahlah
Aku mencoba melanjutkan melukiskan kamu di pikiranku

Hingga akhirnya aku sadar
Aku kehabisan waktu untuk menggores semua tentangmu di pikiranku
Hingga akhirnya musim hujan datang dan benar-benar menghapus jejak mu.
Aku memutuskan Tidak lagi menunggu mu.

Aku pergi tanpa pamit
Ku rasa kamu tidak akan mencariku
Karena aku yakin Kamu sedang sibuk di belahan bagian waktu yang berbeda denganku
Entah kenapa kau tidak pernah mencoba menatapku kembali.

Kau dan aku menjadi sama-sama tahu indah nya itu bersabar
Ku temukan dinding besar,
Kemudian Ku tinggal kan jejak
Dan sebuah pesan selamat tinggal untuk kamu yang terlalu sibuk dengan Hati mu.

Setidaknya suatu saat aku ingin menghubungi mu kembali
Aku akan menyambung Tali silaturami
Setidaknya dengan sepucuk surat Kabar dari ku
Ku harap Kabar Bahagia.

Atas Perpisahan kemarin
Aku ucapkan terima kasih
Mesti aku tau pada akhirnya aku tidak bisa bersamamu
Namun kamu mengajarkan Aku tentang banyak HAL

Aku memilih untuk tanpa pamit
Hanya ingin memberikanmu kebebasan untuk mengejar apa yang belum kamu cari
Aku berterima kasih tentang waktu
Hingga aku temukan Sesuatu yang lebih pasti

Sesuatu itu sekarang menjadi nyata
Dia yang memberikan Kepastian yang selalu ku nanti
Tapi aku hanya ingin berpesan kepadamu
Jika ada sesuatu yang Pasti, tolong jangan suruh dia untuk menunggu.



2 komentar: