Sabtu, 11 Juni 2016

SECANGKIR KEBAHAGIAAN


Waktu itu, kamu masih disitu,
kamu yang memang tidak menolak ajakanku
pergi menikmati sore
tak lupa kopinya

seduhan hangat itu
selalu menjadikan kita semakin dekat
bertukar haru pilu
menemanimu dan memikatmu

Waktu semakin berlalu
Kamu semakin dekat denganku
Namun satu hal yang membuat aku perlahan mundur
Kamu meninggalkan seribu ketidakpastian

Memang Aku yang salah
Kamu belum cukup matang untuk itu

Kamu masih ingat berapa jarak yang ku tempuh?
Tidak pernah kuhitung Tepatnya
Namun aku selalu ingin duduk bersamamu
Berbincang dan menikamti sore kita

Kamu yang begitu manja
Namun kamu punya tekad yang Luar biasa
Hanya saja kamu
Tidak menangkap maksutku.

beberapa pertemuan bersama kamu, adalah hal yang paling membahagiakan bagiku. ribuan kilometer yang kutempuh selalu tidak pernah aku sampaikan ke kamu. yang aku  hanya tau aku bisa menikmati secangkir kopi bersamamu dan bergurau. 

aku sudah menetapkan hati padamu, aku berusaha untuk membaca maksutmu, tapi aku selalu menahan untuk tidak terlalu menuruti mu, karena aku akan menurutimu atas bahagiamu, namun aku juga ingin kamu bahagia disampingku. 

aku pernah bekerja keras tak mengenal waktu, bahkan aku merela kan apapun untuk bisa setidaknya bertemu dengan kamu yang jaraknya tidak begitu dekat dengan tempat aku beradu ini. 

kamu tau apa yang aku suka dari kamu? sampai saat ini aku tidak bisa menjawabnya, karena semua tentang kamu aku sangat menyukainya. 

perjalanan kita berdua bahkan rencana kita berdua selalu ku ingat.

kemudian waktu itu, seorang menasehatiku.

"tinggalkan apapun itu yang meragukan"

kemudian aku mencoba menimbang semua perkataan dan tindakanku. kemudian aku mencoba selalu mencerna semua apapun tentang kamu.

ketika itu aku menimbang, pernah beberapa kali aku meminta sebuah kepastian dari kamu. kamu masih belum benar-benar menjawab, seperti ada yang kamu jaga perasaan nya. sedangkan aku selalu berfokus padamu. 

cukup adil kah ini? aku hanya meminta kepastian saja dan aku agar aku melangkah dengan pasti. cukup pasti untuk menjawab masa depan. 

tapi akhirnya semua ketidakpastian itu harus aku tinggalkan
bagaimanapun waktu akan terus berjalan, dan kita sudah sangat berjalan dengan ketidakpastian kita masing-masing. kemudian aku memutuskan untuk tidak menambah ketidakpastian itu.

pertanyaan terakhirku, kamu jawab sangat menggantung, dan aku ingat kau bilang untuk "TUNGGU"
setelah itu aku putuskan memesan segelas kopi di coffe shop yang biasa aku datangi. kali itu hanya aku pesan sebuah kopi. dan menuliskan kata "MAAF" yang bahkan aku tidak sempat mengirimnya ke kamu. karena kata mu itu masih tanda koma.

kemudian aku mencoba untuk mengambil sikap dan diam kemudian kopi itu datang,

"mas, spesial today, kopi kebahagiaan"

ya aku pesan secangkir kopi kebahagiaan untuk tidak menunggu ketidakpastiaan itu dan mengganti tanda koma dari kamu dengan titik.

ku harap, kamu selalu bahagia....

(Kopi Malam Minggu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar