Minggu, 25 Januari 2015

3 tahun Pasca 3 tahun Analisis Kimia 45 part #1

Reunion analisis kimia angkatan 45 (pejuang)

kami ANKIM 45

.....mau lihat trailer cek this out.....

https://www.youtube.com/watch?v=5U6ougfPlF4

Masih ingat betul dibenak sela-sela pikiran saya tentang pertama kali kita semua orang-orang berbeda latarbelakang dipertemukan dalam satu ruangan yang dimana disana ada blackboard dan meja hingga bangku kuliah tinggalan jaman jajahan belanda. Electron electron dalam otak saya pun lambat-laun saling berinteraksi satu dengan yang lain, ya eletron itu adalah proton yang menyimpan bagian bagian cerita dimana saya menjadi salah satu actor dalam drama kehidupan yang ada selama 3 tahun dibangku kuliah itu. Setiap teringat kenangan kenanga itu selalu seakan proton-proton tersebut bergabung dan bersatu sama lain serta membuat semua cerita hirup pikuk drama kehidupan itu kembali membuat seakan saya ingin mengulanginya sekali lagi tentunya dengan mereka, iya mereka itu adalah sahabat saya, keluarga saya, pembentuk kararkter saya, serta musuh keegoisan saya yaitu sahabat analisis kimia angkatan 45.
Mungkin lebih dari tiga tahun saya hidup didalam keluarga semut merah maroon itu, keluarga yang diperkaya dengan berbagai karakter yang berbeda serta mereka yang selalu dipenuhi konflik batin yang hingga dapat menguras keringat serta air mata yang tak terbendung. Kota hujan mengkin mejadi salah satu rumah kami para perantau walaupun kami tidak mempunyai akta kelahiran yang bertuliskan buitenzorg itu. Kota hujan dengan beribu kesejukan yang membuat kita berubah menjadi dewasa, dari anak remaja menjadi manusia setengah dewasa yang perlahan menemukan karakternya. Bogor kota nyaman yang membuat sebagian dari kita selalu punya alas an untuk menyempatkan kesana kembali setelah beberapa tahun meninggalkannya. Bogor yang selalu mendidik kami untuk tidak menjadi manusia pecundang dan selalu mengingatkan kami untuk terus kuat dengan hujan nya. Bogor yang selalu mengngatkan kita untuk tetap ingat arti penting sebuah payung dan sandal jepit. Bogor yang selalu membuat kita harus berselisisih dengan tetangga kostn karena masalah jemuran. Bogor yang selalu mengingatkan kita akan persehabatan dan kekeluargaan, bukan hanya dalam frame foto yang diedit belaka. Bogor yang selalu mengingatkan kita akan sakitnya kehilangan sahabat. Dan bogor yang selalu mengingatkan bahwa restoran fastfood adalah tempat mengerjakan tugas kuliah yang paling nyaman.
Pertemuan pertama kami para semut maroon adalah di sebuah gedung tua peninggalan belanda yang sekarang menjadi cagar budaya serta menjadi sebuah kampus Intitut Pertanian Bogor. Saat itu kami hanyalah seorang ABG yang baru mengenal dunia perkuliahan, banyangan kami kuliah itu keren dan santai tapi ternyata diluar dugaan.. hahahha… gedung Baranangsiang menemukan kami satu angkatan di masa perkenalan kampus mahasiswa baru. Awalnya memang terlihat kaku dan selalu menatap dengan tatapan yang berbeda satu sama lain., tapi sebagian juga mencoba berkenalan dan saling mengenal satu sama lain. Saya sebut itu adalah masa canggung buat kita semua. Masa dimana keegoisan kita masih tinggi, masa dimana kami harus berakting entah itu acting seolah-olah kami pintar, seolah-olah kami harus rendah diri bahkan adajuga yang berakting seolah-olah calon mahasiswa supertop sekali. Ya itu lah masa canggung. Dimulai dari pembuatan yel-yel yang sangat tidak jelas dan pada akhirnya sih jelas juga bahwa yel-yel kita gak jelas,, hahahha
Masa itu pun beralih kesebuah masa perkuliaan dimana kita hampir tidak punya waktu untuk sendiri, kita itu hampir setiap waktu terus barengan, kemana pun, bahkan orang yang pendiam dan aneh pun selalu punya teman disetiap harinya, kebiasaan yang selalu aneh, selalu mepet. Kegiatan belajar bersama sebelum praktikum untuk mempersiapkan kuis, kegiatan dimana kita harus lari-lari atau jalan cepet menuju kelas kuliah pagi agar kami tidak telat dan tidak diusir dari kelas. Kuliah pagi adalah kuliah yang menyiksa sekali, bagaimana tidak, waktu malam hari kita habiskan untuk selalu berkutat dengan laporan-laporan terkadang bukan hanya satu hingga 2 atau bahkan lebih. Bagi beberapa maahasiswa yang rajin itu bukan masalah tapi bagi mahasiswa yang setengah dewa itu adalah suatu masalah besar bagi mereka. Kenapa mahasiswa setengah dewa, karena mahasiswa setengah dewa  ini adalah mahasiswa yang dapat menyelesaika 2 laporan dalam 1 jam secara bersamaan tapi mereka tidak pernah tau mereka itu menulis apa. HAHAHAHAHHAHAH…. Rencana kerja, Praktikum, Kuis, dan Laporan adalah hal yang selalu menjadi makanan rutin buat kita mahasiswa analisis kimia. Namun dengan itu kami tau arti disiplin dan tanggung jawab serta arti hak buat kami. Walaupun kami selalu mengeluh tapi di akhirnya kami selalu punya rasa lega dan bersyukur bisa menyelesaikan itu semua.

KAMI HARUS KEHILANGAN BEBERAPA TEMAN KAMI
Tentunya dimana ada pertemuan pasti adalah perpisahan, di awal-awal tahun merupakan hal yang paling berat untuk kami, peralihan sistem belajar SMA ke perguruan tinggi memang  agak susah, terbukti beberapa dari kami harus menyatakan menyerah dengan keadaan walaupun mereka bukan menyerah karena tidak betah namun karena keadaan mereka harus menyerah. Keadaan yang punya berbagai alasan. Disemester pertama kami para koloni semut maroon kehilngan 1 orang, ya itu adalah dita, gadis sukabumi itu harus duluan menjadi veteran di kala perjuangan kita masih panjang. Entah kenapa dita tiba-tiba memutuskan untuk keluar dari ankim sampai saat ini hanya beberapa orang tau alasannya. Selang kenaikan semester 2 ke semester 3 kami kembali kehilangan sahabat kami, mutiara, yuanisa, serta tika. Meraka ber3 harus keluar dari ankim dan bertahan hanya satu tahun, lagi-lagi bukan karena mereka tidak betah dengan keadaan, namun karena keadaan yang tidak bisa saya sebutkan akhirnya mereka pun terpaksa keluar dari ankim. Disemester yang sama juga kami juga ditinggalkan oleh sahabat terbaik kami yaitu yudistira, dia meninggalkan ankim dengan ipk yang cukup tinggi disemseter itu dikarenakan yudis (sapaan akrab dia) mendapatkan kampus baru di Universitas Indonesia, makanya itu yudis pun meninggalkan kami dan pindah kuliah di universitas Indonesia. Kemudian disemester berikutnya kami pun harus melepaskan dan meninggalkan 3 teman kami berikutnya. Yaitu dhani nuzul,andika, serta ine. Mereka memang tidak meninggalkan kami seperti sahabat-sahabat kami sebelumnya, tapi mereka tidak bisa satu kelas dan satu praktikum dengan kami seperti dulu. Mereka pun tinggal kelas karena alasan sesuatu.

Terkadang kehilangan bukan berarti tidak bertemu kembali, karena dalam beberapa waktu sahabat-sahabat kami itu selalu menyempatkan untuk menjenguk kami di IPB dan terkadang mereka juga menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan kami. Memang entah ikatan apa yang kami punya ini, ikatan yang sangat aneh yang bisa membuat jarak dan waktu tidak lagi berpengaruh kepada kami, yang membuat kami mengerti sifat satu dengan yang lain, yang membuat kami mengerti arti menghargai dan tidak melukai.

Dikala kita kehilangan beberapa anggota ankim 45 kami pun kedatangan anggota baru, ada 3 orang senior kami yang bergabung di tahun kedua kami, salah satu nya adalah kang fuad. Kang fuad atau kak helmi itulah sapaan hangat kami kepada senior yang umurnya 3 tahun diatas kami. Sosok sunda yang rama dan wajah yang baby face membuat kang fuad tidak begitu ada jarak dengan kami. Kang fuad merupakan orang yang sangat optimis dengan keadaan dan orang yang paling dewasa sikapnya diantara anggota ankim 45. Sosok yang selalu memberikan solusi dan siap berkontribusi dalam segala tugas ataupun kegiatan kami membuat kami semakin akrab dan hampir tidak ada jarak dengan dia. Kang fuad yang tinggal didaerah babakan fakultas atau biasa kita sebut KONOHA (kampung Naruto) hampir sampai tahun ke 7 dikostn super sederhana dan sangat strategis itu. BAFAK atau KONOHA  mungkin akan menjadi persinggahan kami satu satunya ketika kami sudah keluar dan lulus dari ankim.

17 dan 18 awal tahun Di CISARUA

Prosesi wisuda kami menjadi ahli madya di gedung graha widya wisuda kampus IPB dermaga tahun 2011 itu merupakan tempat kami berkumpul hampir lengkap untuk terakhir kalinya. Setelah lulus kuliah kami akhirnya berpisah dan tidak terdeteksi lagi keberadaannya, yang jelas kami masih di Indonesia walaupun satu diantara kami setelah lulus sudah menginjakkan kaki di tanah kanguru.
Januari 2015, awal tahun yang diwarnai dengan hujan yang cukup sering disetiap harinya merupakan awal dimana kami akhirnya memutuskan untuk berkumpul melepas rindu dan bersilaturahmi kembali. 2 bulan sebelumnya di awal November 2014 beberapa dari kami (ankim 45) yang masih stay dan standby dibogor mengadakan inisiatif membuat acar berkumpul dengan tujuan menanyakan kabar dan mendengar cerita masing masing setelah 3 tahun tidak bertemu. Awalnya memang a lot sekali mengumpulkan banyak kepala dalam satu forum diskusi. Ya mungkin saya sangat berterima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang bersusah payah mengumpulkan serta membuat acara yang kita namakan reuni.

Mereka (yudita,aminah,amel,Natalia,galuh,awank,ciput,hendri,lukman,wisnu,kharis kang fuad serta boas) *yang kelewat jangan marah* hehehe, yang bersusah payah berkonribusi untuk mensukseskan acara reuni itu. Dimulai dari membentuk group yang bernama “REUNI 250K BCA” dengan mencomot satu persatu anak ankim untuk masuk dalam group dan  berdiskusi masalah tempat serta teknis acara. Sangat tidak mudah ya saya tau itu walaupun saya tidak banyak berkontribusi di acara ini dikarenakan masalah jarak dan waktu.

Mulai dari menentukan harga untuk acara reuni dan menentukan villa untuk dijadikan tempat menginap. Mereka yang sudah saya sebutka diatas rela survey kepuncak dan menyiapkan acara secara detail agar acara reuni ini seru serta menarik. Entah berapa kali mereka survey dan rapat melalui media online saya juga tidak begitu mengikuti perkembangannya. Hingga akhirnya pada akhir November semua telah ditetapkan secara cukup rinci mulai dari acara hingga konsumsi di reuni nanti. Tanggal pun di tetapkan yaitu tanggal 17 dan 18. Entah kenapa tanggal ini tepat sekali dihari minggu, disamping itu kami adalah angkatan 45 dengan slogan angkatan pejuang. Indonesia merdeka tanggal 17 juga, serta struktur negara dimulai tanggal 18 agustus oleh para pahlawan proklamasi. Entah ini kebetulan atau tidak bahwa tanggal itu tepat sekali dengan tanggal kemerdekaan serta tanggal yang pejuang banget.

Pendaftaran acara reuni pun berlangsung dari awal desember hingga akhir desember, pada awalnya saya kira yang ikut tidak lah begitu banyak, namun diluar dugaan nama nama yang teregistrasi dan telah membayarpun berjumlah 45 orang, lagi-lagi jumlah tersebut pas sekali dengan angka angkatan kami. Problematika pun banyak terjadi sebelum acara tanggal 17-18 dilaksanakan. Mulai dari banyaknya teman-teman kami yang tidak bisa hadir hingga mereka yang hanya menjadi pengamat didalam group whasup. Bahkan beberapa dari mereka pun “Left” dari group dengan berbagai macam alasan, tapi yasudahlah itukan hak asasi mereka, bahkan kita juga sama sama dewasa harus saling mengerti tanpa harus tersinggung. Diluar dugaan entah kenapa saya yang sekarang posisinya dimakassar dengan enteng nya pergi ke salah satu agen travel dan memesan tiket pesawat UPG-CGK (pp) tanpa ada rasa keberatan ataupun piker panjang. Mungkin beberapa orang atau teman mengira saya orang kaya, padahal mereka mengetahui sendiri kalau saya hanya pegawai golongan II dan mereka juga tau nilai gaji saya saat ini. Memang kalo dipikir secara logika itu sangat berat untuk pergi 2 hari dengan nilai tiket hampir senilai satu kali gaji saya sebulan. Tapi lagi-lagi ada kekuatan dan semangat tersendiri yang keluar dari lubuk hati terdalam untuk bertemu dengan sahabat sahabat semut merah maroon di kota BOGOR. Pada akhirnya saya pun sudah mempersiapkan dan Packing untuk pergi 2 hari ke kota hujan untuk reuni. Satu hari sebelum keberangkatan hati tarasa tak tenang, dikarenakan kejadian jatuhnya pesawat air asia masih menyisakan trauma penerbangan dikala musim buruk. Tiket penerbangan saya hari jumat tanggal 16 januari jam 17.30. selepas pulang dari kantor saya meminta bantuan senior saya untuk mengantarkan saya ke bandara sultan hasanudin Makassar. Waktu dijam tangan silver di tangan kiri saya menunjukkan pukul 16.45 WITA. Saya pun check in......

BERSAMBUNG.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar