Jumat, 22 Mei 2015

KELUARGA CAHAYA

dari kiri : sitengah, ibuk, bungsu, ayah, dan aku
sedikit istirahat sejenak dari aktivitas cerita mingguan .R.I. secangkir kopi malam minggu

Aku menyempatkan menulis cerita tentang kami, sebuah keluarga yang selalu ingin menjadi penerang bagi siapa saja, yang merupakan filosofi hidup dibalik nama orang tertua diantara kami ber lima.

Kami ber-lima
satu darah dan dalam silsilah yang sama

Kami terdiri dari 2 orang perempuan dan 3 orang laki-laki
satu atap bersama

layaknya keluarga yang lain pada umumnya
kami tidaklah jauh berbeda. sepasang ayah dan ibu dalam satu atap, dengan 3 orang anak yang hampir tidak ada kemiripannya. kami lahir di kota dimana kami besar disana. kota sidoarjo atau kota krupuk dengan icon utam ditengah kota udang dan ikan bandeng bertengger di kota yang tidak sebesar kota metropolitan. berdekatan dengan surabaya dan kota malang.

Bencana lumpur akibat ketamakan manusia membuat kota kami terkenal dengan sebutan lumpur lapindo. kota kami cukup nyaman walaupun suhu rata-rata kota ini sangat kelewat hangat namun kami selalu bersyukur dilahirkan di kota ini dan kami sebut kota ini adalah kampung halaman kami

Agustus merupakan bulan yang menjadikan saksi kelahiran 3 dari 5 anggota keluarga. aku, ayah dan bungsu.

Ayah..
Merupakan kepala keluarga bagi kami, pencari nafkah dan orang yang selalu mengingat kami untuk menahan lapar demi ketiga anaknya. aku yakin semua ayah akan melakukan hal yang sama untuk anak-anaknya, yaitu mencari nafkah dan berjuang entah itu siang ataupun malam yang jelas dia tidak pernah menyerah demi sekedar mengisi perut kecil kami waktu itu. bahkan dia selalu ingin membuat teduh kami, mendidik kami dengan memeberikan sekolah dan pendidikan yang layak bagi kami bertiga. walaupun kami hanya tiga bersaudara namun jarak kelahiran kami tidak begitu jauh. aku anak sulung berjarak 3 tahun lebih tua dibanding si tinggi alias tengah, dan si tinggi hanya berjarak 2 tahun lebih tua dibanding si bungsu.

Kami cukup bersyukur, ayah bekerja sebagai seorang Pegawai Negara dan menjadi seorang pengajar. ya seorang guru dengan biasa slogannya pahlawan tanpa tanda jasa. dan selalu mendidik dan memberikan terbaik untuk anak bangsa agar bangsa ini menjadi pintar dan cerdas. dahulu seorang guru adalah sebuah profesi yang jarang sekali di minati oleh orang, beda dengan hal nya saat ini.

Sebagai seorang guru, tentu dia sangat memperhatikan pendidikan murid nya dan juga anaknya dirumah. dia selalu detail dalam cara pembelajarannya, cenderung keras dalam mendidik. seorang guru matematika, dengan hitunganya yang selalu teliti. tak jarang ketika kami bertiga malas belajar mungkin telinga kami akan memerah karena jeweran atau sentilan beliau. memang sangat sakit, tapi dia sudah memperhitungkan dengaan tepat, bahwa sakitnya itu akan membuat kita tidak sakit dimakan peradaban jaman.
beliau sangat yakin bahwa ilmu  perhitungannya selalu membuat kami bisa menghitung peluang ataupun mengambil peluang, dengan matematikanya kami selalu diajarkan bahwa disetiap tindakan itu ada perhitungannya.
"ketika kita tidak cermat berhitung maka kita akan kehilangan setidaknya beberapa angka dalam setiap peluang nya. ketika kita bertindak tanpa perhitungan maka kita akan mudah menjadi keledai yang selalu masuk dalam lubang yang sama" (bapak dengan kumisnya)

Beliau adalah orang yang selalu membatasi uang jajan kami, dimana dia selalu punya alasan. aasan yang cukup jelas. melarang kami jajan sembarang dengan tujuan bahwa lebih baik makan dirumah menikmati hidangan rasa surga dari tangan bidadarinya yaitu ibu. beliau selalu ingin menjarkan kami bahwa masakan ibu adalah makanan dengan pengawasan yang tepat beda dengan makanan jalanan yang banyak zat berbahayanya. dengan masakan ibu kita bisa menghargai dan selalu menyayangi ibu kita yang bersusah payah bangun pagi dan tidur lebih malam dari pada kita.

Ibuk...
Wanita tercantik bagi kami di muka bumi ini, tangan halus nya yang terbuat dari seperempat kulit bidadari adalah mukjizat tuhan yang maha kuasa. kasih sayang nya begitu mendalam, membesarkan dan mengawasi setiap apa yang akan masuk dalam mulut kami.

beliau adalah pembohong yang sangat lihat dimuka bumi ini. pembohong.. ya pembohong yang selalu mengatakan kenyang disaat perutnya lapar, pembohong dimana beliau mengatakan tidak doyan padahal itu adalah makanan kesukaan dia, beliau yang salalu menahan kantuk ketika kami masih rewel sakit dan belum terlelap, pembohong yang selalu mampu membohongi dirinya demi anak-anaknya untuk tetap hidup.

Beliau adalah orang yang selalu mendoakan kami setiap malam hingga terkadang kantung mata nya tidak bisa membohongi lagi. beliau adalah wanita super yang selalu mampu menghilangkan rasa sakit dalam tubuh kami. layaknya seorang superhero dia adalah orang yang selalu membela anaknya, dan selalu melindungi anaknya ketika disakiti.
"ibuk itu selalu mendoakan kamu dan adek-adekmu untuk selalu hidup mulia, sukses dunia dan akhirat dan bisa membanggakan orang tua" (ibuk dengan mukena putih yang sudah kusut)
Ibuk adalah orang yang selalu cerewet kepada kita, bagaimana tidak, ketika kami tidak belajar waktu itu mulut dia adalah mulut yang selalu mengoceh sana sini dan mengomel disamping kita memarahi kita untuk tujuan mengusir rasa malas yang sudah menempel. beliau ada disetiap detik kita belajar, beliau yang menemani kita ketika kita sakit dan sekarang kulit mulus nya itu sudah mulai mengeriput, bahkan ingatan nya pun sudah menurun, mulut cerewetnya itu pun sekarang hanya terdengar melalui kotak suara dan jaringan telfon saja. yang jelas ketika kami jauh dialah orang yang tak pernah lelah mengingatkan kita bahkan orang yang selalu menanyakan kabar kita. wanita itu adalah ibu, dimana pun dan sejauh apapun kita dialah orang yang tak pernah gengsi dan tak pernah bosan untuk ingin mendengar anaknya tetap sehat di ribuan kilometer dari nya.

Aku....
anak pertama dari keluarga cahaya, secara simetris ataupun asimetris memang muka ku yang paling tidak ada kemiripan dengan anggota yang lain. orang dengan warisan nama unsur cahaya, dimana dilahirkan dibulan yang sama dengan ayah.

Aku hanya orang yang sangat beruntung bisa dibesarkan dan tumbuh bersama keluarga cahaya, aku hanya lah orang yang selalu percaya dan berhitung bahwa setiap peluang itu diciptakan untuk diraih dan digapai menjadi sebuah kesuksesan. aku diwarisi sikap yang sangat lembek dari ibu namun juga diwarisi sikap yang detail dari ayah.

Aku sangat ingat bahwa ayah pernah melarangku untuk bermain musik, karena beliau punya alasan bahwa lebih baik aku mengaji daripada bermain musik yang belum tentu manfaatnya. beliau juga selau mendoktrin bahwa ketenangan rohani lewat media mengaji akan jauh lebih membekali aku nanti, suatu saat nanti ribuan jam dari hari itu.
Golongan darah AB  denga postur yang cukup besar membuat aku sangat dikenal dari kecil hingga sebesar ini. pemimpi yang selalu percaya bahwa setiap keberuntungan itu adalah setiap kata doa yang di lontarkan oleh wanita tecantik didunia yaitu ibu.
"Aku hanya yakin keberuntugan dari tuhan adalah doa yang dikabulkan dari wanita yang memberikan kehidupan, dan yang selalu memastikan aku sehat walaupun jaraknya ribuan kilo dari sisinya"
Sangat aneh dan selalu yakin bahwa setiap langkah adalah sejarah yang akan aku tuai dikemudia hari.
Aku adalah pengejar kereta yang handal, penghitung estimasi waktu yang hampir tepat. aku yang selalu ingin masuk kelas kuliah walaupun terlambat karena aku yakin bahwa ada hal yang selalu ingin aku curi dari pengajar yaitu ilmu. Aku yang selalu aktif dan hampir tidak bisa duduk manis. orang yang selalu ingin berteman dengan orang banyak dan cenderung banyak teman, namun aku lebih suka menyendiri, menikmati tenang dan hal baru tanpa bising yang mengganggu, orang dengan rasa bosan yang begitu besar.

Aku yang selalu ingat bahwa dengan berjuang aku akan meraih apa yang sudah aku perjuangkan
Pilihan untuk hidup mandiri ku ambil setelah lulus sekolah menengah atas dan memilih kota bogor sebagai persinggahan dan kota pembentuk karakter. begitu banyak orang yang menginspirasi kutemukan dikota hujan ini, dari mulai teman satu kampus hingga teman kostn yang selalu memebrikan motivasi bahwa hidup itu bergerak, jangan diam, karena dengan diam kita tidak akan pernah berani mencoba. 

Hingga akhirnya aku bergerak dan mencoba untuk beralih ke kota depok untuk melanjutkan pendidikan ku. lain hal dibogor lain hal di depok. di depok aku ditakdirkan untuk mengenal orang-orang yang percaya akan harapan untuk meraih lebih dan berani ketahap-tahap yang sudah dilalui. didepok aku mengenal akan teman yang selalu setia dan selalu bersahabat sejalan menuju hal yang kami sebuh itu mimpi dan harapan. di depok aku hanya mengalami proses pemupukan atas bibit mimpi-mimpi ku dari sidoarjo-bogor hingga depok. 

Mencoba peruntungan di Kota metropolitan, bekerja untuk kuliah, akhirnya aku harus mulai berhitung kembali karena aku memilih lepas tanggung jawab orangtua dan membukukan tanggung jawab pribadi. Karena aku yakin di kota ini aku berjuang menggapai dan ingin terus berkarya dengan ilmu, bahwa aku yakin ilmu itu yang akan mengangkat derajat kita dengan terus mengamalkan nya disetiap langkah kehidupan, layaknya ayah yang selalu mengajar dan mengajar agar bangsa ini tidak bodoh.

Sitengah
Setyo, namun tinggi dan kurus.
anak kedua dari kelaurga cahaya, tenang, cerdas, suka bergaul, pecinta alam, riset adalah hidupnya, rumah dan keluarga adalah tempat berlabunya, sangat protektif terhadap bungsu, suka bertengkar mulut dengan si bungsu, malas mandi dan jarang merawat diri.

Berjuang dan terus menghasilkan hal baru adalah tujuannya, tak heran dengan hanya tiga tahun setengah dia sudah meraih gelar akademis sarjananya, seorang pemimpin yang selalu tidak pernah serius, berdarah hangat dan lebih peduli dengan sekitarnya. pemakan segala, walaupun dahulu kecilnya paling susah makan. 
"Negara ini adalah negara dengan anugrah khatulistiwa dimana semua bisa tumbuh subur dan matang secara alami, hanya kita butuh generasi modern yang mampu melestarikan tanah-tanah agar tidak terbangun gedung-gedung menjulang tinggi" (Tengah dengan laptop usangnya)
Eksak dan Pertanian adalah pagu jiwa yang membentuk karakternya. dia yakin bahwa pertanian adalah hal yang terbesar dari bangsa ini, dengan pertanian rakyat bisa merasakan hasil bumi khatulistiwa di setiap meja makannya, dia yakin bahwa dengan pertanian yang sudah mulai dipolitisi oleh pejabat tamak, indonesia bisa bangkit dan menjadi macan asia kembali. 

Aku dan si Tengah tidak begitu banyak bicara dirumah, namun bahasa batin kita setidaknya mewakili apa yang kita maksut satu sama lain. 

Bisa dikatakan dialah yang selalu dekat dengan keluarga dan bungsu, karena dia memiliki jarak terdekat dengan keluarga. karena dia sekarang mulai menyadari bahwa sepasang manusia yang melahirkan kami dan sudah mulai mengeriput itu adalah bagian terpenting yang harus kami jaga. 

Bungsu
Bungsu adalah anak peremuan terakhir yang sangat manja dan keras kepala.
perpaduan gen yang paling mirip dengan ayah dan ibuk. gadis yang sudah tak lagi kecil ini selalu menjadi hiburan bagi ayah dan ibuk. sikap manja dan absurd nya terkadang membuat suatu saat diaman kita berkumpul dan menjadi ramai. 
"mas, yuk temenin sama anterin aku keluar" (Bungsu dengan segemgam manjanya)
Bungsu adalah anak Ayah, dalam artian, si bungsu dan ayah mempunyai jalinan batin yang cukup kuat. bagaimana tidak, bungsu adalah cita-cita ayah dan anak perempuan ayah yang paling cantik. 

Rasa sayang kami kepada si bungsu terkadang membuat dia merasa betah dirumah, malah terkadang diam kami membuat dia selalu mencari perhatian kami hanya untuk sekedar menertawakan tindakan konyolnya.

Bungsu adalah adik kecil yang sudah dewasa, yang sudah punya banyak teman dan sudah mengenal kehidupan luar. Bungsu yang sudah menjadi mahasiswa ini selalu ingin di manja oleh ayahnya.

Karena sibungsu sadar bahwa laki-laki yang tulus menyayangi dia adalah ayah dengan kumis dan rambut yang mulai memutih. 

Catatan Kecil yang Tersirat
Keluarga Cahaya

Aku yakin bahwa setiap keluarga adalah tempat labuhan dan setulus nya cinta yang bisa memenuhi apa yang  kita maksut dalam setiap maksut langkah berjalan, sejauh apapun kamu melangkah, aku yakin keluarga ada tempat kembali prioritas yang akan kamu tuju. 

Selamat bertemu minggu depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar