Cover dari buku Tuhan Maha Romantis |
gambar dalam bingkai apa adanya |
Aku merenung sendiri .Haruskah semua begitu sempurna? Sementara apa yang kucinta darimu adalah ketidak sempurnaanmu.Haruskah semua begitu sempurna? Sementara kita tak pernah tahu apakah kesempurnaan selalu mengantarkan kita dalam kebahagiaan.Tidak kah mestinya segalanya sederhana saja: sesederhana dirimu, sesederhana cinta itu sendiri. Karena bahkan senyum yang kau hadirkan setiap hari sudah terlalu mewah untuk diperbandingkan dengan segala yang ada dibumi-yang bisa maupun yang tak bisa kita beli. Karena bahkan tatapan yang kau hadirkan begitu menenduhkan dari rumah mewah tipe apapun dengan harga semahal apapun.Jadi haruskah semua begitu sempurna?
--(azhar nur ala)--
Tak heran dari bagian paragraph ini menjadi terfavorit dari
setiap pembacanya, begitupun saya. Terima kasih azhar nur ala, kamu mampu
mendiskripsikan begitu detail dengan pertanyaan sesederhana “jadi, haruskah
semua begitu sempurna?”
layaknya saya beretemu dengan mereka yang selalu mengisi dan memberikan saya cerita tentang artinya kesempurnaan sebagai sahabat perantauan.
senyuman itu sudah mewakili kata sempurna (AL HIkMAh CAMP) |
Pasti semua orang pernah merasakan rasa yang kesebut itu
terlalu berlebihan dan akan berakhir begitu emosional ketika mengingatnya bahwa
kita telah melepasnya. Rasa cinta mendalam dari seseorang. Begitu banyak yang
akan kamu korbankan ketika kamu berada dalam posisi itu. Begitu banyak peluh
yang akan menetes jatuh tak tertahan ketika rasa yang ada entah bersumber
darimana rasa itu. Begitu mendalam dan menusuk sehingga terkadang logikamu akan
seketika berhenti. Kamu akan melakukan semua hal diluar batas kemampuanmu tapi
pada akhirnya kamu lakukan itu. Kawan kamu telah mabuk!!!
Kamu begitu merasakan rasa yang sangat mendalam dan kamu baru
saja menlepaskannya. Senyuman yang begitu sempurna yang dia peruntukkan untuk
kamu, tatapan yang mengalahkan kemewahan. Tapi kenapa semua harus menuntut
kesempurnaan sedangkan itu saja sudah cukup mewakili rasa kesempurnaan itu.
KUBICARA PADA UDARA
YANG TAK PERNAH PAHAMI RASA
RINDU SETENGAH MATI MENDERA HATIKU
Sebuah bait lagu (Tuhan Maha Romantis). Rindu itu mendera
hati ini begitu kencang dan merobek urat nadiku. Layaknya ketika kita berbicara
pada udara. Dia tidak akan pernah memahami rasa itu.
KUBICARA PADA BULAN PURNAMA
YANG TAK PERNAH SELALU ADA
SEPERTI DIRIMU YANG SELALU JAUH DARIKU
Ku menahan rasa itu terus tertahan hingga akhirnya aku
berbicara pada bulan purnama yang tak akan pernah selalu hadir mendengarkanku
ketika aku sangat merindukanmu. Kata rindu itu selalu teruntai untuk kamu yang
selalu jauh dariku.
KINI SEMUA TELAH USAI
JARAK TELAH LURUS
RINDU TELAH KITA SULAM
MENJADI TEMU
Ketika sebuah pertemuan itu adalah segala obat untuk
pengobat rindu, layaknya sebuah harga yang dibayar karena rasa rindu yang
akhirnya menjadi lurus. Ketika rasa itu membuat kamu seolah menyulam sebuah
benang yang menunjukkankan kamu menjadi sebuah pertemuan. Alangkah begitu indah
bukan?
TUHAN LAH YANG MAHA ROMANTUIS
TULISKAN KISAH FANTASTIS
PERTEMUKAN KITA LALU BERSEMILAH CINTA
Indah sekali scenario tuhan, begitu bisanya tuhan membuat
kita menyulam rasa rindu itu menjadi temu. Tuhan lah yang mempertemukan kita,
pertemuan yang tidak pernah kita rencanakan membuat kita perlahan diarahkan ke
sebuah kisah tuhan yang begitu fantastis. Begitulah tuhan menuliskan pertemuan
kita. Pertemuan kita yang kemudian bersemi menjadi sebuah cinta.
TUHANLAH YANG MAHA ROMANTIS
TULISKAN KISAH FANTASTIS
MEYATUKAN GAMBAR KITA DALAM BINGKAI APA ADANYA
Tak heran begitu manakjubkan kisah yang kita jalani. Hanya tuhan
lah yang maha romantis yang selalu menuliskan kisah fantastis, dengan
menyatukan gambar kita dalam sebuah bingkai apa adanya. Tanpa kata lain selain
rasa sayang dan rasa “saling”. Ekspresi mu adalah sebuah doa, ketika ekspresimu
adalah sebuah doa semua cinta akan menuju jalan surga.
Tuhan kamu begitu romantis, tulisanmu begitu fantastis. Kau buat
semua rasa, jarak, rindu, cinta menjadi temu dengan apa adanya. Kisah yang
fantastis wahai engkau tuhan yang maha romantis. Hanya kepadamu kami meminta
dengan penuh keyakinan sesuai jalan yang telah kamu tetapkan hingga akhirnya
sebuah mimpi adalah bagian dari takdir
Sebuah tulisan apresiasi untuk novel Tuhan Maha Romantis karya sahabat saya Azhar Nur ala
serta apresiasi saya kepada mereka yang membuat saya punya cerita akan artinya perjuangan meraih mimpi itu. mereka yang mengisi semua detik dan langkah perjuanganku. langkah perjuangan yang begitu sempurna untuk diceritakan dan tidak akan sempurna apabila tidak ada mereka. begitu romantisnya tuhan mempertemukan kita dalam sebuah bingkai perjuangan. karena tidak seperti bait awal yang selalu tentang dia, kali ini akan kusebut "mereka" yang dipertemukan oleh tuhan yang maha romantis.
aku dipertemuakan dengan mereka (Nuzul dan Mbak Mety) Depok |
aku dipertemukan dengan mereka (Mbak Ecy dan Maya) Depok |
aku dipertemukan dengan mereka (mbk ester dan Avi) Makassar |
aku dipertemukan dengan mereka (prima, fajar, eka, reza, bayu dan riska) BALAITANAH |
aku dipertemukan dengan mereka (dwitya, ebel, latif) sahabat kuliah dan kereta |
aku dipertemukan dengan mereka (yudita, aminah dan gobel) ipb dan bogor |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar