Selasa, 28 April 2015

Kopi Di Sebrang Utara 2

ilustrasi gambar 

Seorang teman dekat ku ketika sekolah menengah atas

Putri Dewi Mustika

Gadis berparas putih tinggi dan berisi itu adalah orang yang mengajarkanku mengenal arti peduli dan mimpi. dimana aku tidak pernah berni untuk bermimpi, aku yang hanya seorang anak laki-laki biasa dan hanya tau organisasi serta kantin. bahkan tas ku pun hany berisi buku catatan tanpa ada buku materi, pernah beli tapi dipinjam teman dan ditaruh dilaci bangku. mimpi itu, ya bagaikan hal indah yang ada dilamunan dan aku terlalu takut untuk berspekulasi dan mengimplementasikan. putri lah cahaya semangat mimpi dan orang yang berhasil menggugahku untuk bermimpi dan meraihnya

Sudah hampir 7 tahun aku tidak pernah melihatnya, kesibukan berfokus pada studi masing-masing membuat kita hampir lupa. Tapi mungkin kita tidak bisa akan lupa, karena kita pernah berkonflik dalam satu bingkai kisah. Kisah manis di putih abu, bahkan aku ingat betul dia adalah orang yang paling cerdas di bidang eksakta. Mungkin jikalau pertemuan di ruang osis itu tidak pernah terjadi, aku tidak akan mengenal dia sedalam ini. Dia memang gadis biasa dan pintar. Bahkan semua lelaki seangkatanku waktu sma segan terhadap dia, wanita berkaca mata itu sudah terkenal dengan nilai pelajaran eksaknya yang begitu tinggi.

Bahkan semua guru sudah mengakui kecerdasan intelekual. Juara olympiade kimia tingkat nasional sudah dia jajaki dengan juara satu mengharumkan nama sekolah kami. Ketua kelompok ilmiah remaja ini memang berhasil memukau seluruh sekolah didaerah kami, acara-acara kegiatan berbasis ilmiah di lingkung kabupaten sukses terlaksana.

Kedekatanku dengan “uty” nama panggilan akrab ku ke dia, berawal dari pengurusan berkas dan surat di osis, aku yang waktu itu berada di sekbid 6 kepengurusan osis tahunku membawai 2 ekstrakulikuler di sekolah, salah satunya adalah ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang diketuai oleh uty. Uty yang waktu itu ke ruang osis menunggu untuk penandatanganan administratif proposal kegiatan bazar ilmiahnya untuk proses penurunan dana, begitu termenung dan terlihat pusing.

Aku yang baru saja merekap dokumen kegiatan diruangan 6x8 meter tepat di belakang lemari yang memisahkan ruang tamu dengan ruangan sekbid 6 dan 7 tak sengaja menjatuhkan tumbukan map yang ada diatas lemari karena lemari tua itu tersenggol oleh badanku. Sontak kaget uty menambah kepanikanku, aku mengira tidak ada orang yang ada di ruang. Aku kira hanya aku sendiri yang ada disitu. Ternyata uty sudah ada disitu kurang lebih 10 menit yang lalu. Kerena kebiasaanku yang suka  mendengarkan music lewat earphone membuatku tidak menyahut salam uty yang berungkali hingga dia memutuskan untuk duduk di ruang tamu sembari menunggu.

“aaaaaahhhh” teriak kaget uty
“masyaallah, ada orang, maaf maaf putri saya kira tidak ada orang diruangan.” Jawabku
“ah kamu gus bikin aku kaget saja, tolong tanda tanganin proposal kegiatanku dong.
“oke sini” jawabku tegas
“jutek banget sih” respon uty

Semenjak saat itu aku pun mulai dekat dengan uty. Aku yang selalu slengean dan sering sekali bolos di jam pelajaran kimia untuk sekedar berbaring dan becanda diruang osis dan kantin dengan teman teman yang punya jam kosong karena tidak ada guru.
Berbeda dengan uty, kutu buku yang kelasnya bersebelahan dengan kelasku itu selalu melihatku keluar sebelum jam pelajaran kimia di mulai.

Karena seringnya putri mengurus administrasi dan rapat bidang dengan ku membuat kedekatan kami semakin bertambah. Putri yang selalu disegani dan sedikit teman yang akrab itu kini menambah teman akrabnya yaitu aku. Sedangkan aku yang terlalu terkenal dan sangat famous di sekolahan sehingga tak jarang adik-adik kelaspun suka sekedar mencari perhatianku, membuat pengumpaan bagi langit dan bumi.

Semenjak kelas 11 kami pun mulai dekat hingga akhirnya di kelas 12 aku dan uty satu kelas dan memutuskan untuk duduk sebangku di kelas ipa 1. Reputasiku dalam pelajaran kimia yang buruk membuat uty prihatin dan mencoba untuk mengubahku. Sedikit demi sedikit aku diajarkan uty untuk memahami setiap pelajaran kimia, bahkan terkadang ketika ujian tengah semester aku diberi contekan putri walaupun aku tidak meminta.

Uty lah salah satu sosok yang mengubahku lewat pelajaran kimia. Uty yang selalu sabar mengajariku pekerjaan rumah pelajaran kimia. Dan dia selalu sabar dengan kelakuanku yang hiperaktif. Sehingga aku terkenal dengan nama panggilan bery (berubah hyperaktif). Entah teman teman begitu terbiasa akhirnya memanggilku dengan sebutan itu dan aku menerimanya, begitupun uty yang sepertinya cukup nyaman dengan panggilan itu.

Sejak selesai ujian nasional, uty memberikan perhatian yang begitu lebih terhadapku. Kebiasaan untuk pulang lebih sore dari biasanya  hanya untuk sekedar mengobrol diruangan KIR ataupun kebiasaan nonton film komedi di kota Surabaya setiap hari minggu, membuat hal itu tidak biasa. Tapi aku tidak pernah peka, aku tidak pernah merasakan bahwa perhatiannya lebih dari sekedar teman. 

Aku begitu nyaman dalam posisi ini sehingga aku lupa bahwa wanita itu butuh kepastian dan ikatan.

Selesai upacara kelulusan sikapku masih sama ke uty, dia pun juga. Hingga pengumuman PMDK membuat aku sedikit merasakan hal berbeda. Aku diterima PMDK jurusan kimia di Intitut Pertanian Bogor. Sedangkan putri mendapatkan beasiswa karena prestasinya dan diterima di kota gotingen jerman dengan mengambil jurusan kedokteran.

“yah kita pisah dong ber, aku harus jauh” ujar uty sedih sembari meletakkan kepalanya dipundakku

Tepat didepan kelas ipa 1 sore itu hanya kami berdua di kelas yang paling tertua di sekolah ini.


Rasa sedih itu tiba-tiba mendera kami. Berdua dalam kursi beton merah itu. Tiba-tiba mulut kita terkunci. Aku tak bisa berbuat apa-apa, bahkan aku harus membohongi rasa kehilanganku itu. Sedangku kurasa uty sedang membutuhkan ungkapan rasa sayangku untuknya. 


Sampai Jumpa Minggu Depan gais......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar